Suara Denpasar - Penganiyaan menimpa seorang pendeta berinisial AN, Rabu 6 September 2023 sekitar pukul 18.30. Pelakunya diduga adalah orang suruhan oknum pendeta berinisial SM.
Bukan hanya melukai pendeta AN, para pelaku juga membuat seorang wartawan berinisial CW (59) babak-belur setelah berusaha melerai aksi pengeroyokan yang terjadi di kedai Kopi Veteran, Jalan Veteran Nomor. 4, Dangin Puri Kauh, Denpasar Utara.
Kasus penganiyaan dan pengeroyokan ini pun akhirnya dilaporkan CW ke Polresta Denpasar. Di mana, dalam laporannya, pria kelahiran Blitung mengaku tidak ada permasalahan dengan siapa pun. Dia ke Bali dalam rangka tugas liputan keagamaan.
"Korban ngaku sebagai Jurnalis dan hendak menjelankan tugas liputan dalam acara keagamaan," ungkap salah satu petugas kepolisian kepada awak media, Kamis 7 September 2023.
Baca Juga:Polresta Awasi Pengerjaan Proyek Pantai Samigita
Sambil menanti acara yang akan berlangsung di rumah ibadah, letaknya di kawasan Jalan Kresna, Denpasar Utara, pria beralamat di Tangerang, Banten, ini menikmati kopi di kawasan Jalan Veteran.
Lalu datang segerombolan orang menghampiri Pendeta berinisial AN. Pendeta tersebut di aniaya oleh enam orang, diduga dipimpin salah satu oknum pendeta.
Pelapor melerai. Sayang aksi brutal ini berbalik padanya. Di dorong secara bersama-sama.
"Sempat lari, namun di kejar dan di dorong dan diseret-seret," imbuhnya. . Akibat aksi premanisme itu, yang bersangkutan alami memar di bagian dada. Pun kencing baju kemeja yang dikenakan terlepas.
Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi membenarkan laporan tersebut. "Masih kami lakukan penyelidikan," jawabnya singkat. Sementara itu CW membeberkan video berisi pernyataan tentang kronologis.
Baca Juga:Polresta Denpasar dan Polsek Denbar Terima Curhat Warga Al Falah
Video itu direkam saat CW di dampingi Pendeta AN dan saksi mata SM, diketahui berada di lingkungan Polresta Denpasar, usai melapor, Rabu 6 September 2023 sekitar pukul 22.00.
"Dalam video berdurasi 6 menit 5 detik, telah dijelaskan terkait kronologis kejadian," tandasnya. Namun terkait motif dari kasus tersebut, dua korban dan seorang saksi mata ini mengaku tidak mengetahui sama sekali. ***