Suara Denpasar – Hadiri Forum Institusi Internasional dalam rangka Studi Strategis (IISS) Shangri-La Dialogue 2023 di Singapura, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dalam forum tersebut menyampaikan usulannya terkait resolusi konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina yang terjadi sejak Februari 2022 yang lalu.
Dalam usulannya tersebut, Prabowo Subianto menyampaikan ada empat resolusi seperti dirangkum oleh Suara Denpasar dari laman antaranews.com, Kamis (8/6/2023).
Mulai dari gencatan senjata di titik-titik konflik, penarikan mundur pasukan kedua pihak sejauh 15 kilometer untuk menciptakan zona demiliterisasi.
Dua usulan lainnya menurut Prabowo yakni, pengutusan pasukan pemantau perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan penyelenggaraan referendum oleh PBB di wilayah-wilayah “daerah sengketa”.
Baca Juga:Diabaikan Tokyo Verdy, Eks PSIS Pratama Arhan Unjuk Gigi Setelah Hampir Setahun Tak Dimainkan
Usulan tersebut kemudian mendapat ragam tanggapan terutama dari orang nomor satu di Indonesia, Presiden Joko Widodo.
Presiden Joko Widodo mengatakan kalau usulan Menhan Prabowo Subianto tersebut hanyalah proposal dari Menhan sendiri dan tidak mengatasnamakan Pemerintah Indonesia.
“Itu dari pak Prabowo sendiri, tapi saya belum bertemu dengan pak Prabowo,” ujar Presiden Joko Widodo yang dikutip dari laman antaranews dan rencananya Presiden juga akan memanggil Prabowo Subianto untuk mendapatkan penjelasan yang sebenarnya.
Berbeda dengan presiden Joko Widodo, Anggota DPR RI Dedi Mulyadi justru malah memberi pujian kepada Menhan Prabowo Subianto atas usulan di forum internasional tersebut.
“Ini gagasan brilian Menteri Pertahanan di Forum Internasional. Daripada sibuk menghakimi, ditunggu ya ide jeniusnya di Forum Dunia,” kata Dedi Mulyadi melalui unggahan akun instagram pribadinya.
“Karena gagasan harus dilawan dengan gagasan. Itu namanya demokrasi berperadaban. Satuju teu Mak Icih?” tambahnya. (Rizal/*)