Suara Denpasar - Megawati dapat surat terbuka dari seorang profesor, yaitu Prof. Dr. Denny Indrayana, isi pada surat tersebut ialah tentang keresahannya atas kemungkinan penundaan Pemilu.
Megawati Soekarnoputri merupakan Ketua Umum Partai PDI Perjuangan, beliau dikenal sebagai sosok negarawan yang berjuang untuk bangsa Indonesia dengan semangat dan pemikiran pendiri bangsa, yaitu Ir. Soekarno selaku ayahnya sendiri.
Denny Indrayana menyampaikan surat terbuka yang isinya tentang beberapa hal, mulai dari upaya perebutan Partai Demokrat oleh Moeldoko selaku KSP Presiden Jokowi, hingga siasat penundaan Pemilu yang menurutnya masih berlangsung.
Profesor itu membacakan surat terbukanya secara langsung, kemudian diunggah dan disebarkan ke publik.
Pada awal surat terbukanya ia menyampaikan pujian dan rasa kagumnya kepada Megawati yang menurutnya adalah seorang negarawan.
Kemudian, ia menyampaikan keresahan terkait upaya perebutan Partai Demokrat oleh Moeldoko, menurutnya jika itu dibiarkan, maka partai-partai akan rentan direbut tangan-tangan kuasa.
"Saat ini KSP Moeldoko tiba-tiba mengaku sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, beliau bukan anggota Demokrat, jadi bukan konflik internal. Ini pihak eksternal, KSP Presiden Jokowi yang mau mengambil alih partai orang lain," ucapnya membacakan surat terbuka itu, dilansir Suara Denpasar dari kanal YouTube Aulia Studio pada Senin, (5/6/2023).
"Sekali dibiarkan, maka semua partai rentan akan direbut tangan-tangan kuasa," jelasnya melanjutkan.
Kemudian, profesor itu juga menyampaikan bahwa dampak lain dari perebutan partai Demokrat dan beberapa faktor lainnya seperti perseteruan soal sistem Pemilu terbuka dan tertutup, dapat menjadi siasat penundaan Pemilu oleh oknum-oknum politisi.
Maka dari itu dirinya meminta Megawati segera bergerak untuk menghentikan siasat penundaan Pemilu tersebut.
"Saya lihat ibu paling tegas menolak presiden 3 periode, lugas menolak penundaan Pemilu. Ibu Megawati, gerakan penundaan Pemilu dan perpanjangan jabatan Presiden Jokowi masih terus serius dikerjakan sekelompok pihak," ujarnya.
"Ini berbahaya dan bisa menjerumuskan bukan hanya pak Jokowi, tapi kita semua sebagai bangsa. Silahkan ibu cek informasi ini dan mohon hentikan siasat penundaan Pemilu," jelasnya menegaskan. (Rizal/*)