Suara Denpasar - Rocky Gerung merupakan seorang intelektual Indonesia yang diketahui belum memiliki istri, ia sendiri sudah berusia 64 tahun.
Pria kelahiran tahun 1959 itu kerap jadi perhatian publik berkat pemikiran-pemikirannya yang dinilai menakjubkan oleh banyak orang.
Bukan cuma soal pemikiran, bahkan kini dirinya mulai dipantau dan disoroti dari berbagai sisi kehidupan bak selebritis.
Dalam salah satu acara diskusi bersama Ustadz Abdul Somad, Rocky Gerung membahas soal peran wanita dan pria dalam politik di Indonesia.
Baca Juga:Ditawari Jadi Presiden, Begini Jawaban Menohok Rocky Gerung
Menurutnya, di setiap rahim wanita adalah tempat pertama terwujudnya keadilan, karena disitulah seorang ibu membagi makanan dan nutrisinya untuk sang anak.
"Rahim perempuan itu pertama-tama tempat keadilan diwujudkan, seorang perempuan yang hamil, rahimnya itu langsung bisa membagi keadilan, antara apa yang dia makan dan nutrisi buat bayinya tuh," jelas Rocky dilansir Suara Denpasar dari kanal YouTube Ustadz Abdul Somad Official pada Senin, (5/6/2023).
"Jadi etika itu juga yang ingin kita eksport ke wilayah politik laki-laki tuh, namanya etic of care tuh," ucapnya melanjutkan.
Memotong penjelasan Rocky, Ustadz Abdul Somad menyinggung soal pernikahan. Menurutnya, penjelasan Rocky Gerung seolah-olah seperti nasihat pernikahan.
"Saya mendengar nih seperti nasihat pernikahan loh," ujar sang ustadz menyampaikan.
Baca Juga:Bicara Soal Pernikahan, Begini Sudut Pandang Ahli Filsafat Rocky Gerung
Kemudian, Rocky Gerung sama sekali tidak membantah, ia merespons dengan menyebut bahwa pernyataannya yang seperti nasihat pernikahan itu dimaksudkan agar bisa disampaikan ulang kepadanya beberapa bulan yabg akan datang.
"Iya, itu jadi saya ucapkan itu supaya dinasihatkan lagi nanti dalam beberapa bulan lagi buat saya," ujarnya menjawab.
Mendengar pernyataan Rocky, Ustadz Abdul Somad tersenyum dan seseorang yang menjadi moderator dalam acara itu terlihat terkejut, kemudian tertawa, "ohhh,".
Akan tetapi Rocky Gerung tidak memberikan penjelasan tentang kebenaran pernyataan yang disampaikannya itu, juga tidak memberikan kepastian yang lebih jelas. Ia kemudian melanjutkan penyampaiannya soal etic of care dalam politik. (*/Dinda)