Suara Denpasar - Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengingatkan bahwa sepak bola Indonesia saat ini masih berada dalam pantauan FIFA. Hal itu diungkapkannya saat menggelar konferensi pers terkait tuan rumah kualifikasi Piala AFC U-23.
Mulanya, Erick Thohir membahas keputusan PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang melarang suporter tim tamu ikut hadir saat pertandingan di stadion. Yang mana, keputusan ini menimbulkan pro-kontra di kalangan para suporter sepak bola.
"Karena ini juga tahun politik. Apalagi kita masih dalam pantauan FIFA karena peristiwa Kanjuruhan dan suratnya FIFA ada, Liga memutuskan memang karena untuk konteks keamanan sementara pertandingan yang untuk kandang itu dihadiri suporter tuan rumah jadi suporter tamu belum," kata Erick Thohir seperti dilihat dari YouTube PSSI TV, Minggu (4/6/2023).
Nantinya, perbaikan itu akan dilakukan secara bertahap. Erick Thohir mengingatkan bahwa tragedi Kanjuruhan masih menyisakan nilai negatif dari FIFA. Namun, karena FIFA masih memberikan kesempatan bagi Indonesia, maka kesempatan ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
"Ketika tidak dihukum, FIFA sekarang memberi kesempatan. Liganya boleh jalan, pertandingan internasionalnya jalan," tambahnya.
Sebab jika tidak, bukan hal yang mustahil bagi FIFA untuk memberhentikan seluruh aktivitas sepak bola di Indonesia. Oleh sebab itu, Erick Thohir mewanti-wanti agar tidak terjadi kerusuhan ketika pertandingan sepak bola berlangsung.
"Tapi, bila ada kerusuhan seperti akhir musim kemarin, akhir musim kemarin masih banyak kerusuhan, loh. Ada di Semarang di mana-mana, percaya, FIFA akan memberhentikan seluruh sepak bola di Indonesia," tegasnya.
Oleh sebab itu, sudah menjadi visi PSSI untuk memastikan agar suporter bisa pulang ke rumah dengan selamat.
(*)