Suara Denpasar - Dr. Gede Suardana menilai ada sikap inkonsisten Gubernur Bali Wayan Koster dalam menjaga alam Bali.
Sebab, dalam surat edaran Gubernur Bali Nomor 4 tahun 2023, tercantum larangan wisatawan baik mancanegara maupun domestik untuk melakukan pendakian di 22 gunung yang tersebar di seluruh Bali. Pendakian hanya dilakukan untuk urusan keagamaan dan kebencanaan.
Surat edaran Gubernur Bali itu memuat tentang beberapa kewajiban dan larangan yang harus dilakukan ketika seorang wisatawan berada di Bali.
Meliputi kewajiban mengikuti aturan yang berlaku di Bali, serta melarang keras untuk melakukan pelecehan terhadap tempat suci keagamaan dan arca atau peninggalan leluhur.
Baca Juga:Wajib Tahu, Wisatawan Perempuan yang Datang Bulan Dilarang Masuk Tempat Suci di Bali
Tentu Koster memiliki niat baik untuk melindungi martabat Bali dari ulah tak senonoh yang dilakukan oleh para pelancong di Bali.
Hanya saja, Koster dianggap tidak konsisten. Sebab dia melarang pendakian sementara di saat yang sama Koster mengeruk Bukit Buluh yang berlokasi di Kabupaten Klungkung untuk pembangunan PKB (Pusat Kebudayaan Bali).
Hal tersebut yang dinilai tokoh muda Bali, Dr. Gede Suardana sebagai sikap inkonsisten dari Wayan Koster.
"Kita melihat sikap inkonsisten Gubernur Bali dalam menjaga alam dan pariwisata Bali. Beberapa hari yang lalu dia (Koster) mengeluarkan surat edaran yang melarang wisatawan mancanegara, domestik dan warga Bali mendaki 22 gunung yang berada di Bali. Alasannya gunung-gunung tersebut disucikan dan disakralkan," kata Suardana kepada Suara Denpasar melalui telepon seluler, Sabtu (3/6/2023).
Hanya saja kata dia, ada bukit yang dikeruk oleh Wayan Koster untuk pembangunan PKB. Yaitu Bukit Buluh yang di atasnya terdapat Pura Bukit Buluh. Suardana mengatakan Pura Bukit Buluh adalah Pura yang disucikan oleh 7000 kepala keluarga di seluruh Bali.
Baca Juga:Surat Edaran Baru Gubernur Bali Wayan Koster, Guide Wisatawan Harus Punya Lisensi
"Namun di satu sisi kita melihat kebijakan Gubernur membangun pusat kebudayaan Bali pada praktiknya mengeruk bukit Buluh yang ada di Klungkung. Di mana di atasnya terdapat Pura Bukit Buluh yang disakralkan dan disucikan oleh 7000 kepala keluarga di seluruh Bali. Itulah menurut saya sikap inkonsisten Gubernur Bali dalam menjaga alam dan budaya Bali," tandas Gede Suardana. (*/Ana AP)