Suara Denpasar – Beberapa waktu lalu seorang wanita dengan akun Twitter bernama @littlevixen menghebohkan warganet lantaran membuat cuitan yang menuai pro dan kontra.
Dalam cuitan tersebut, wanita itu mempertanyakan pengetahuan gizi orang tua yang sering membekali anak-anaknya hanya dengan mie dan nasi.
“Serius kalo ada orang tua yg ngebekelin anaknya (nasi dan mie) begini, pengetahuan tentang gizi anak dan pertumbuhan ngerti gak, sih?” cuitnya, sebagaimana dilansir Suara Denpasar, Kamis (1/6/2023).
Sontak saja, cuitan itu pun menimbulkan pro dan kontra dari semua kalangan. Tak sedikit warganet yang justru malah merujak wanita tersebut.
Baca Juga:Cek Fakta: Nasib Johnny G. Plate Berakhir di Tangan Kejagung, Hukuman Mati di Depan Mata?
Lantas, bagaimana tanggapan ahli soal bekal nasi dan mie ini?
Salah seorang ahli gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Fitri Hudayani menyatakan bahwa sah-sah saja jika ingin membawa bekal nasi dan mie, namun ia menyarankan agar menambahkan bahan pelengkap lain.
“(Mie) dicampur dengan nasi boleh, nggak? Boleh saja. Hanya proporsinya yang harus diatur dan ditambah lagi bahan-bahan makanan lain misalnya telur, sayur, dan buah potong,” tutur Fitri, dikutip dari Antara, Kamis (1/6/2023).
Dalam satu wadah bekal, Fitri tidak menyarankan nasi dan mie goreng disajikan satu porsi utuh. Sebaliknya, dua makanan tersebut bisa disajikan dalam ukuran masing-masing setengah porsi.
Dengan begitu, total karbohidrat harian yang dikonsumsi tidak berlebihan. Sebab, apabila konsumsi karbohidrat terlalu banyak, maka lama kelamaan bisa menimbulkan bahaya seperti berat badan berlebih.
Baca Juga:Gagal Hadapi Yaman Karena Ini, Netizen Indonesia Ejek Malaysia Usai Umumkan Lawan Papua Nugini
Di samping mengandung karbohidrat, menurut Fitri, mie instan juga memiliki kandungan protein. Akan tetapi, mie instan tidak mengandung sumber serat, lemak yang sedikit, dan vitamin yang tidak lengkap.
Maka dari itu, Fitri mengatakan penting bagi setiap individu untuk mengisi bekalnya dengan sumber gizi lainnya selain karboidrat seperti telur atau tempe sebagai protein tambahan, sayur-sayuran sebagai sumber serat, dan buah-buahan sebagai sumber vitamin.
Lebih lanjut, ia tidak menganjurkan mie instan dijadikan sebagai menu bekal makanan setiap hari. Hal ini lantaran bumbu siap saji yang ada di dalam mie memiliki kandungan natrium yang cukup tinggi.
“Jadi bukan hanya dari segi jumlah zat gizi makronya seperti karboidrat, protein, lema, tetapi juga dari zat gizi mikronya harus diperhatikan, seperti natrium kan nggak boleh berlebihan,” katanya.
Karena itu, kembali dia mengingatkan pentingnya memenuhi prinsip gizi seimbang dalam satu porsi bekal antara lain karbohidrat, protein, sayur, dan buah. Saran ini tentu berlau bagi orang tua dalam menyiapkan bekal makan untuk anak-anaknya.
“Untuk ibu-ibu yang menyiapkan bekal untuk anak, sama prinsipnya. Gizi seimbang. Jangan sampai membawa bekalnya hanya nasi ditambah mie instans saja,” ujar ahli gizi tersebut. (*)