Suara Denpasar - Dalam setahun terakhir ini, setidaknya ada beberapa kejadian besar seputar Kang Dedi Mulyadi. Anggota DPR RI yang juga mantan bupati Purwakarta itu dilingkupi peristiwa yang menggegerkan hingga menjadi perhatian publik.
Dikumpulkan dari berbagai berbagai sumber, terutama media sosial Kang Dedi dan sejumlah berita yang pernah dilansir Suara Denpasar, berikut beberapa kejadian besar yang terjadi pada Dedi Mulyadi.
1. Cerai dari Ambu Anne
Gugatan cerai dari Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika alias Ambu Anne bisa jadi peristiwa yang paling besar dalam hidup Kang Dedi Mulyadi dalam setahun terakhir. Istri yang dinikahi pada tahun 2003 itu menggugat cerai ke Pengadilan Agama Purwakarta pada 19 September 2022.
Tuduhan sang istri, Kang Dedi tidak memberi nafkah lahir dan bathin, tidak transparan dalam keuangan, hingga berkata kasar yang menyakiti hati Ambu Anne.
Kang Dedi menolak semua tuduhan tersebut. Majelis hakim PA Purwakarta menyampingkan tuduhan tersebut. Namun, perselisihan dan pertengkaran yang terus terjadi, di samping Ambu Anne yang enggan melanjutkan rumah tangga dengan Kang Dedi menjadi pertibmangan majelis hakim PA Purwakarta mengabulkan gugatan Ambu Anne.
Pada Rabu, 22 Februari 2023, putusan majelis hakim PA Purwakarta menyatakan talak satu ba'in sugra dari Dedi Mulyadi terhadap Anne Ratna. Kang Dedi mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Bandung, namun pada 10 Mei 2023 lalu putusannya menguatkan putusan PA Purwakarta.
2. Mengungkap Istri Pertama
Setelah adanya gugatan cerai, Kang Dedi Mulyadi akhirnya mengungkat bahwa Anne Ratna Mustika adalah istri keduanya. Istri pertamanya adalah Sri Mulyawati.
Baca Juga:Ini yang Akan Dilakukan Dedi Mulyadi Jika Terpilih Menjadi Gubernur Jawa Barat Tahun 2024
Sri Mulyawati merupakan aktivis HMI Purwakarta yang dinikahi Kang Dedi pada 1999. Kang Dedi juga pendiri dan mantan ketua HMI Purwakarta saat menjadi mahasiswa di medio 1990-an.
Dari Sri, Kang Dedi memiliki anak yang diberi nama Ahmad Habibie Bungsu Maula Akbar pada 4 November 1999. Namun, tiga bulan setelah melahirkan, Sri meninggal dunia karena kanker rahim yang dideritanya.
Kang Dedi mengungkap jadi diri sang istri pertama itu bertepatan dengan ulang tahun Maula Akbar pada 4 November 2022 lalu.
3. Hengkang dari Golkar dan Masuk Gerindra
Hengkangnya Kang Dedi Mulyadi dari Partai Golkar, kemudian masuk Partai Gerindra menjadi salah satu kejadian besar dalam hidup Kang Dedi Mulyadi. Ini beberapa bulan setelah Ridwan Kamil, pesaing utamanya dalam Pilgub Jabar 2024, masuk Golkar.
Bagaimana tidak? Dia sudah menjadi kader Golkar sekitar 1997, saat dia masih menjadi aktivis HMI. Pada tahun-tahun itu dia sudah menjadi Badan Perencana Kaderisasi Daerah (BPKD) Golkar Purwakarta. Dia juga pernah menduduki jabatan penting di Golkar. Yakni wakil sekretaris DPD II Golkar Purwakarta, sekretaris DPD II Golkar Purwakarta, ketua DPD II Golkar Purwakarta, ketua DPD I Golkar Jawa Barat, higga jadi pengurus DPP Golkar.
Kang Dedi pernah menduduki jabatan publik sebagaii anggota DPRD Purwakarta dari Pemilu 1999, kemudian wakil bupati purwakarta (2003-2008), bupati Purwakarta (2008-2013,2013-2018), dan anggota DPR RI (2019-2024).
Pada Mei 2023 lalu dia mengundurkan diri dari Golkar, kemudian menjadi kader Partai Gerindra, dan masuk jadi caleg DPR RI. Anaknya, Maula Akbar mengikuti jejaknya hengkang dari Partai Golkar, masuk ke Gerindra serta jadi caleg DPRD Jabar dari Gerindra. Padahal, Maula Akbar sebelumnya memiliki jabatan sebagai ketua DPD II Golkar Purwakarta.
4. Diusir dari Gedung Kembar
Saat menjadi bupati Purwakarta, Kang Dedi menyulap Gedung Kembar peninggalan Belanda menjadi gedung yang ikonik di Purwakarta. Tempat ini menjadi salah satu ruang kerjanya sebagai bupati, sekaligus menjadi tempat berkontemplasi dalam melahirkan program-program brilian untuk Purwakarta.
Setelah tidak menjadi bupati Purwakarta, dia masih menempati salah satu gedung kembar. Gonjang-ganjing gugatan cerai dari Ambu Anne berbuntut ke soal Gedung Kembar. Kang Dedi diusir dari gedung tersebut karena dianggap menjadi penghuni ilegal.
5. Orbitkan Sahabat jadi Cabup Purwakarta
Kehilangan istri, ditambah anak bungsunya yang masih belum cukup umur untuk jadi penerusnya sebagai pemimpin Purwakarta membuat Kang Dedi harus mengambil langkah taktis. Dia tidak mengorbitkan lagi keluarganya dalam memimpin Purwakarta.
Dia mengambil "langkah kuda" dengan mengorbitkan Saiful Bahri alias Om Zein, salah satu sahabat terdekat dan yang paling bisa dipercaya, itu dalam bursa calon bupati Purwakarta. Saiful Bahri dan Kang Dedi bersahabat sejak menjadi aktivis HMI Purwakarta.
Setelah dia tidak jadi bupati, tongkat estafet bupati Purwakarta mulus jatuh ke istrinya Anne Ratna dalam Pilbup 2018. Andai saja Anne Ratna tidak menggugat cerai, Kang Dedi kemungkinan besar tidak akan berpaling dari sang istri dalam Pilbup Purwakarta 2024 kelak. Sambil menyiapkan sang anak, Maula Akbar, cukup umur untuk jadi penerus berikutnya.
Namun, gugatan cerai Anne Ratna membuat strateginya berantakan. Langkah kuda harus dia lakukan untuk menerobos kebuntuan. Sebagaimana diketahui, kuda merupakan satu-satunya bidak catur yang bisa melompati bidak lain.
Demikan lima kejadian besar yang terjadi dalam kehidupan Kang Dedi Mulyadi. Mungkin ada peristiwa-peristiwa besar Kang Dedi lainnya. Agak lewat setahun dari Juni 2023 ini, ayah Kang Dedi meninggal dunia pada Februari 2022, dia juga sempat heboh karena mengelus rambut penyanyi dangdut Gita KDI saat Ramadan 2023 lalu. (*)