Jaga Bumi, Siswa SMAN 2 Kuta Selatan Kumpulkan 3 Ton Sampah Non-Organik

Murid kelas X SMAN 2 Kuta Selatan berhasil mengumpulkan 3 ton sampah plastik atau nonorganik dalam giat menjaga bumi atau menjaga lingkungan.

Rovin Bou
Rabu, 31 Mei 2023 | 15:05 WIB
Jaga Bumi, Siswa SMAN 2 Kuta Selatan Kumpulkan 3 Ton Sampah Non-Organik
Jaga Bumi, Siswa SMAN 2 Kuta Selatan Kumpulkan 3 Ton Sampah Non-Organik ((Foto: Rovin Bou))

Suara Denpasar - Murid kelas X SMAN 2 Kuta Selatan berhasil mengumpulkan 3 ton sampah plastik atau nonorganik dalam giat menjaga bumi atau menjaga lingkungan dari sampah plastik di hutan Mangrove, Jimbaran Badung, Bali, Rabu, (31/5/2023). 

Bakti sosial itu adalah bentuk kerja sama antara pengelolah Tahura (Taman hutan rakyat), Sungai Watch dan Sispala (Siswa Pecinta Alam) Satya Giri Kerti SMAN 2 Kuta Selatan. 

Wakil Kepala Sekolah SMAN 2 Kuta Selatan, Made Santiasa mengatakan sebanyak 300 anak-anak kelas X SMAN 2 Kuta Selatan itu dikerahkan guna menumbuhkan kesadaran untuk menjaga lingkungan sejak dini. 

Menurutnya tidak cukup jika anak-anak hanya diajarkan di sekolah ataupun di rumah saja. Mereka harus dibawa ke lapangan untuk melihat secara langsung bagaimana bahaya sampah plastik atau nonorganik terhadap lingkungan. 

Baca Juga:Sosok Desak Putri Aryani, Perempuan Asal Bali yang Jadi MC Pernikahan Enzy-Molen: Suasananya Manis Banget

"Ini sebagai edukasi kepada anak-anak kami di SMAN 2 Kuta Selatan untuk bisa peduli terhadap lingkungan di manapun mereka berada. Jadi tidak cukup hanya diajarkan di rumah dan sekolah saja, tetapi langsung turun ke lapangan. Dengan begitu anak-anak itu sadar dari sendiri sehingga akan membiasakan diri dan sebagai tradisi," ucap Mande Santiasa. 

Dia menjelaskan, kegiatan bersih-bersih lingkungan dari sampah plastik itu tifak hanya akan dilakukan di wilayah Kuta Selatan, tetapi juga di berbagai wilayah di Bali.

"Nanti kami akan berpartisipasi secara luas tidak hanya di Kuta Selatan saja, kami akan berbakti sosial terutama soal lingkungan ke daerah-daerah lain di Bali," sambungnya. 

Sementara, I Made Dwi Bagiasa manager clean up dari komunitas Sungai Watch yang juga ikut dalam bakti sosial tersebut mengatakan masyarakat harus memandang sampah sebagai sesuatu yang bermartabat. 

Kalau sudah dianggap bermartabat, kata dia, maka masyarakat tidak akan membuangnya secara sembarangan. 

Baca Juga:Parah! Bule Begituan di Fasilitas Umum di Bali, Ga Bahaya Tah?

Sebagai komunitas yang selama ini aktif membersihkan sampah plastik di sungai-sungai di Bali, Made Dwi mengatakan tercemarnya laut adalah akibat dari sampah plastik di sungai. Karena otomatis air dari sungai akan mengalir ke laut. 

Sampah-sampah plastik yang berhasil dikumpulkan itu kemudian dipilah untuk diolah atau didaur ulang. Termasuk 3 ton sampah plastik yang dikumpulkan bersama anak-anak kelas 1 SMAN 2 Kuta Selatan itu.

"Jadi sampah-sampah yang kita pilih ini kita bikin jadi suatu produk biar lebih bermartabat," tandas Made Dwi. (*/Dinda)

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Bali

Terkini

Tampilkan lebih banyak