Suara Denpasar - Putri Balqis, ibu rumah tangga korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dijadikan tersangka membeberkan kebrutalan suaminya, pengusaha SPBU, Bani Idham Fitriyanto Bayumi.
Kisah KDRT yang dialami Putri Baliqis viral setelah adiknya, Sahara Hanum, mengunggah di media sosial. Sebagai korban KDRT, dia malah dijadikan tersangka dan sempat ditahan.
Setelah viral, Putri Balqis dilepas dari tahanan. Kasus ini mendapat atensi dari menteri hingga petinggi kepolisian. Kemudian perkaranya ditarik Polda Metro Jaya karena ada dugaan tidak beres dalam penanganan di Polres Depok.
Saat hadir dalam podcast di kanal Youtube Uya Kuya TV, Putri Balqis membeberkan kebrutalan suaminya. Dia menjelaskan, masalah itu berawal dari suaminya yang curhat masalah adiknya yang mundur dari perusahaan, kemudian tentang koleganya yang sudah janji, tapi belum ada kabar.
Baca Juga:Ferry Irawan Divonis 1 Tahun Penjara, Ngaku Tak KDRT Venna Melinda: Siapa Korban?
"Tiba-tiba dia kepancing dengan sendirinya kesal. Saya sebagai istri dengerin aja," kata Putri dalam tayangan Senin (29/5/2023).
Kemudian, masalah beralih ke soal perincian uang bulanan yang diberikan Bani Idham ke sang istri. Bani Idham memberikan Rp150 juta, namun sang istri belum memberi rincian uang itu dipakai untuk apa saja.
"'Tolong dilengkapi, ya'. Nadanya udah tinggi," katanya.
Sang istri menjelaskan tidak bisa memberikan rincian pengeluaran malam itu juga sebab harus mencetak rekening koran di bank hari Senin. Sedangkan saat itu, 25 Februari 2023, adalah hari Sabtu.
"Tapi dia minta malam itu juga," tandasnya.
Baca Juga:Rizky Billar Ungkap Perilaku Lesti Kejora Saat Viral KDRT, Ternyata Ini yang Sebenarnya Terjadi
Persoalan merembet ke soal adiknya, kerjaan kolega, hingga persoalan dengan papanya yang tidak akur dengan sang suami. Dari sana sang suami makin emosi, kemudian mengambil chili oil (minyak cabai), dan disemportkan ke mata Putri.
"Mata saya waktu itu bener-bener rasanya luar biasa. Perihnya luar bisa. Minyak cabai, Mas," terangnya sambil menangis.
Saat itu dia meminta izin mencuci matanya ke kamar mandi, namun sang suami melarangnya. Dia menangis, sehingga minyak cabai makin perih.
Sang suami semakin brutal. Dia berdiri, dan mengambil bon cabe untuk dilemparkan ke mata Putri.
"Itu perihnya aku gak bisa berkata-kata, Mas," terangnya.
Kebrutalan suami makin menjadi-jadi. Putri dipukul di bagian wajahnya untuk pertama kali, kemudian dijambak dan diseret ke dekat pintu garasi.
"Di situ dia habis-habisan, dengan pertanyaannya. Ketika saya jawab, salah. Ketika saya diam, salah," jelasnya.
Sang suami melontarkan beberapa pernyataan yang aneh. Di antaranya bertanya tahu atau tidak rasanya mati.
"Ketika saya diem, terus dia hajar kepala saya. Pakai tangannya," ujar dia.
Selanjutnya, Putri ditarik rambutnya, dan diseret ke kamar mandi. Dia dijedugkan kepalanya ke dinding, lalu dipukul rahangnya.
Keluar dari kamar mandi, dia disuruh ke kamar asisten rumah tangga (ART). Putri menolak, karena dia takut di kamar ART ada setrika. Takut terjadi kekerasan yang lebih parah. Sang suami malah tambah emosi. Putri dijambak lagi dari posisi berdiri sampai membungkuk.
"Dia nariknya benar-benar dari atas sampai bawah," jelas ibu tiga anak ini.
Putri menyampaikan kepada suami sudah tidak tahan merasakan sakit. Tapi tak digubris. Maka Putri meraih tubuh suami yang terdekat. Buah zakarnya bisa diraih dan diremas. Sang suami teriak. Minta dilepaskan. Putri melepaskan, dan suaminya ikut melepas jambakan.
Ternyata, kekerasan tidak berhenti. Sang suami tetap memaksa dia masuk ke kamar ART. Ketika Putri menolak, sang suami mencekiknya.
"Dia udah miting saya dari belakang," urainya.
Daripada terjadi kekerasan yang lebih parah, Putri menuruti permintaan suami. Dia masuk ke kamar Aisyah, sang ART. Sang suami datang dengan membawa garpu dan kursi. Kemudian duduk di depan pintu kamar.
Bani Idham masih emosi dan menodongkan garpu ke arah mata Aisyah. Minta jangan ikut campur, dan mengatakan sudah banyak membantu Aisyah.
"Apa yang harus saya lakuin," katanya berpikir waktu itu.
Putri Balqis mengambil handuk. Mengelap tubuh suaminya yang berkeringat, seraya meminta cukup. Suasana menjadi reda. Namun sang suami masuk kamar, dan memanggil Putri untuk datang.
Putri Baliqis tidak mau. Dia takut terjadi apa-apa di dalam kamar setelah peristiwa KDRT yang baru saja terjadi. Sang suami tetap memaksa. Dalam kondisi ketakutan, Putri mendekati pintu kamar, dan mengunci pintu kamar dari luar, lalu kabur ke rumah mertua yang ditempati adik iparnya. Dia kemudian lapor Polres Depok.
Dalam perjalanannya, sang suami jadi tersangka. Tapi Maret 2023, dia dilaporkan balik oleh suaminya karena meremas buah zakar. Putri jadi tersangka dan sempat ditahan. Kasus ini jadi viral. (*)