Suara Denpasar – Jusuf Hamka mengaku tidak mampu jika harus duel bersama Anies Baswedan di kontestasi Pemilihan Umum Gubernur Daerah Khusus Jakarta atau Pilgub DKI Jakarta 2024.
Hal ini diakui Jusuf Hamka saat dirinya berbincang santai di acara podcast Denny Sumargo yang telah tayang pada 26 Mei 2023 lalu.
Mulanya, bos jalan tol itu menceritakan momen pertemuan dirinya dengan Menko Airlangga Hartanto dua pekan sebelumnya.
Dalam kesempatan itu, Jusuf Hamka mengatakan bahwa Airlangga terus mengajak dirinya untuk maju sebagai calon anggota legislatif. Namun, tawaran tersebut selalu dia tolak.
“Saya ditawarin nyaleg beberapa kali oleh Pak Airlangga, dengan segala hormat saya tolak,” ujar Jusuf Hamka, dikutip Suara Denpasar dari kanal YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, Minggu (27/5/2023).
“Terus dua minggu ke belakang saya ketemu pak Airlangga, yang bersangkutan masih ngomong ‘Pak, si Jusuf kenapa gak diiniin (dicalonkan)," katanya.
"Nah, Pak Erlangga bilang ‘Iya nanti di Jakarta dia duet dengan kawan kita juga, seorang kepala daerah di sini’,” sambung Jusuf Hamka sembari menirukan perkataan Airlangga saat pertemuan keduanya belakangan ini.
Saat keduanya memutuskan untuk makan bersama, Jusuf Hamka mengaku terus ditanya Airlangga terkait alasan di balik penolakannya. Mau tidak mau, pria yang akrab disapa Babah Alun itu pun menceritakan alasannya kepada Airlangga.
“saya bilang gini. Pertama, saya gak pernah mimpi jadi pejabat pak dan gak kepengen jadi pejabat. Jujur walaupun pejabat punya kuasa,” kata dia.
Baca Juga:Tak Dipilih Shin Tae-yong di FIFA Match Day, Top Skor SEA Games 2023 Tuai Dukungan dari Warganet
Ia pun sempat melontarkan guyonan dengan mengatakan bahwa lebih enak menjadi pengusaha yang tidak dibatasi waktu daripada memilih jadi pejabat yang hanya berlangsung 2 periode.
Namun, ia meluruskan jika alasan utamanya tak mau menerima ajakan tersebut ialah karena dirinya mengaku bukan termasuk tipikal orang yang bisa mudah menatap lawannya sebagai saingan, terlebih jika lawannya itu temannya sendiri.
“Tapi, saya akhirnya bilang sama pak Airlangga, kalau lo suruh gue kompetisi sama temen gue, gue gak mungkin mau. I never betray my friend. Saya tidak pernah menghianati teman saya,” katanya.
Lantas, Jusuf Hamka pun menyinggung seandainya Anies Baswedan tidak lanjut menjadi calon presiden 2024, ia yakin bakal calon Presiden dari NasDem itu mungkin akan kembali mengejar jabatan sebagai Gubernur DKI Jakarta.
“Terus saya bilang ‘Maaf pak, kalau Pilkada nanti, pak Anis misalnya gak lanjut ke Presiden, dia running jadi Gubernur. Berarti saya harus berkompetisi dengan pak Anis,” ujarnya.
Jika hal tersebut terjadi, ia mengaku tidak akan sanggup berduel bersama Anies karena mantan Gubernur DKI Jakarta itu merupakan sahabat karibnya dan Airlangga Hartanto.
“Saya nggak pernah mau karena Anis not just only friend. That’s our friend. Anis temen saya dan pak Airlangga Jadi, saya gak mungkin berkompetisi dengan Anis,” tambahnya lagi.
Selain itu, ia juga merasa tidak punya urat yang biasanya dimiliki para pejabat. Sebab, menurutnya untuk menjadi seorang pemangku jabatan, maka ia harus tebal muka ketika berhadapan dengan masyarakat dan tebal telinga saat mendengarkan kritikan rakyat.
“Kalo jadi pejabat itu mesti ada uratnya. Harus tebel muka dikit, tebel-tebel kuping dikit, jadi urat malu harus ada. Kalau saya kan belum numbuh urat malunya,” katanya.
Karenanya, ia mengaku saat ini hanya mau menjadi seseorang yang bebas mengatur waktu tanpa bantuan siapa pun.
“Saya mau jadi manusia merdeka, merdeka dalam mengatur waktu. Tidak diatur. Kalau saya jadi pejabat, saya diatur,” tutur pengusaha keturunan Tionghoa tersebut. (*)