Suara Denpasar - Masa remaja konglomerat Jusuf Hamka ternyata tergolong pemberani. Dia pernah masuk bui gegara memukuli jagoan beladiri Tionghoa, kuntao atau kuntau.
Cerita itu disampaikan Jusuf Hamka dalam podcast di kanal Youtube Curhat Bang Denny Sumargo Jumat (26/5/2023). Da mengaku, selama hidupnya pernah lima kali ditangkap dan ditahan. Salah satu dan yang pertama adalah ketika tahun 1970.
"Pertama (ditangkap dan ditahan) tahun 1970. Karena berantem dengan anak Gang Karanganyar, Krekot Bunder (Pasar Baru, Jakarta)," tandasnya.
Kala itu, Jusuf Hamka masih dipanggil Alun. Nama aslinya Jauw A Loen atau Alun Joseph. Dia masih Kristen. Baru mualaf atau masuk Islam sekaligus jadi anak angkat ulama Buya Hamka pada 1982.
Baca Juga:Tak Menyangka! Bos Jalan Tol Jusuf Hamka Pernah Ditangkap 5 Kali, Salah Satunya Singgung Soeharto
Ceritanya, anak-anak dari kampungnya sering berantem dengan anak dari Gang Karanganyar. Teman-temannya tidak berani karena ada jago kuntao di kubu sebelah.
"Terus anak-anak pada nggak berani karena katanya dia jago kuntao," jelasnya.
Usia Jusuf waktu itu masih 13 tahun. Sebagai remaja yang belum berpikir panjang, dia cari jago kuntao dari gang tetangga itu.
"Dia sombong nih," ucapnya.
Merasa penasaran dan tertantang dengan kesombongan si jago kuntao, Alun alias Jusuf Hamka mencegat saat pulang sekolah. Dia menunggui si jago kuntao di perempatan jalan.
Baca Juga:Usai Didesak, Jusuf Kalla Akhirnya Bongkar Lebih Enak Zaman Jokowi atau SBY?
"Begitu saya lihat dia pulang sekolah kan lewat depan rumah saya. Saya tungguin di perempatan jalan situ. Langsung saya timpa, bok, saya timpa lagi, akhirnya lehernya tengkleng," ucapnya sambil memperagakan cara memukul.
Alun dilaporkan ke polisi. Satu minggu dia dimasukkan ke sel tahanan Seksi 3, sekarang Kantor Polsek Metro Pasar Baru.
"Alhamdulillah enggak lama-lama. Tapi di dalam sel itu saya banyak belajar, saya banyak lihat polisi nangkepin (pelaku penyalahguna) ganja, gak ada morfin. Luar biasa waktu itu," tandas Jusuf Hamka.
Tapi siapa menyangka, anak bengal ini akhirnya jadi salah satu konglomerat di Indonesia. Sebagai bos jalan tol, kekayaannya ditaksir sekitar Rp15 triliun.
Dia menjadi mualaf saat berusia 25 tahun dan menjadi anak angkat ulama yang juga mantan ketua MUI, Buya Hamka, dan mantan Wapres Adam Malik.
Jusuf Hamka menjadi pengusaha sukses. Namun, dia dikenal sebagai sosok yang ringan tangan. Babah Alun rajin menolong orang, hingga membangun seribu masjid dengan arsitektur Tionghoa. (*)