Suara Denpasar – Baru-baru ini Gibran Rakabuming memberikan tanggapan terhadap akun media sosial seorang selebgram yang terkena suspend atau penangguhan pihak Instagram.
Sebelumnya, seorang selebgram yang dikenal dengan nama Pais itu menceritakan lewat akun Twitter @faizsadad_ bahwa akun Instagram miliknya mendadak ditangguhkan pihak Instagram, setelah dirinya mengunggah sebuah konten yang berisikan sindiran terhadap pelayanan di pemerintahan.
Ia pun lantas menduga bahwa konten itulah yang membuat akun media sosialnya terkena penangguhan.
“Kirain Cuma kpopers yang bisa ngilangin akun orang. Ternyata eh ternyata. Maaf banget buat pihak2 yang sedang kerjasama dengan gue karena jadi terkendala. Secepet mungkin akan kita urus. Next bikin konten menjilat aja deh. Kali aja dapet posisi,” cuit Pais lewat akun Twitter @faizsadad_.
Baca Juga:Rumah Aldi Taher Banjir Karangan Bunga: Gak Usah Nyaleg!
Keluhan dari selebgram itu pun lantas ditanggapi oleh Gibran. Sembari meng-quote retweet cuitan tersebut, ia mengatakan bahwa siap membantu untuk kembali memulihkan akun Instagram selebgram tersebut.
“Halo bang @faizsadad_. Agak lucu kalo akun kena suspend cuma gara2 video itu. Aku coba hubungi orang instagram ya,” kata Gibran melalui akun Twitter pribadinya, @gibran_tweet.
Namun, siapa sangka, niat baik anak sulung Presiden Jokowi itu, justru malah dicurigai warganet.
“Secara ga langsung mas wali menyatakan kalo orang pemerintahan memang punya akses ke orang2 medsos,” komentar akun bernama @cygnusxy.
“HAHAHA at the same time mas wali jg nunjukin kalo orng pemerintahan punya akses ke instagram juga,” tambah akun @mayona_t.
Meski begitu, ada pula beberapa pengguna lain menanggapi bahwa memang sudah seharusnya pemerintah memiliki akses-akses ke dalam media sosial yang beroperasi di Indonesia.
“Ya jelas toh, semua medos juga harus tunduk ke aturan pemerintahan kalo mau operasi secara resmi di sini,” cuit akun @nugrahasya.
Kendati demikian, dari pantauan tim Suara Denpasar, akun Instagram milik selebgram bernama Pais itu masih belum dapat diakses hingga saat ini. (*)