Suara Denpasar - Bali memang dikenal sebagai pulau wisata yang menjadi destinasi dunia. Dampak dari pariwisata terhadap perkembangan pembangunan Bali pun sangat meningkat.
Namun di balik itu, ada saja tantangan bagi Pemerintah Provinsi Bali karena ulah segelintir warga negara asing (WNA).
Terbaru, viral seorang WNA perempuan asal Jerman bernama Darja Tuschinski (28) tahun melakukan aksi telanjang di tengah-tengah pertunjukan tari di Puri Saraswati Ubud, pada Senin (22/5).
Berdasarkan hasil pemeriksaan, Darja Tuschinski terindikasi mengalami depresi. Sehingga selama di Bali dia mengkonsumsi obat anti depresi. Selain itu Darja Tuschinski sudah kehabisan uang di Bali.
Baca Juga:Demi Judi Sabung Ayam, Made Kanta Nekat Menjambret Kalung Emas Milik WNA di Kuta Bali
Saat ini Darja Tuschinsk sedang berada di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli untuk dilakukan perawatan.
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Bali, Anggiat Napitupulu mengatakan pihak keimigrasian Bali telah menghubungi keluarga di Jerman untuk mendampingi Darja Tuschinsk saat dideportasi.
Hanya saja Anggiat menegaskan bahwa Darja Tuschinsk belum bisa dideportasi karena masih dalam keadaan tidak sehat mental atau depresi. Pihaknya menunggu Darja Tuschinsk sehat.
"Jadi menunggu kondisi kesehatannya, kalau sudah sehat kita deportasi. Karena kami patuh pada aturan internasional kalau ada orang sakit atau ada gangguan jiwa, maskapai penerbangan nggak boleh membawanya terbang," kata Anggiat kepada Suara Denpasar, di Renon, Jum'at (26/5/2023).
Dijelaskan bahwa sekalipun nanti keluarga dari Darja Tuschinski tiba di Indonesia, pihaknya belum bisa lakukan deportasi. Sebab sudah menjadi hukum internasional. Terkecuali ada surat rekomendasi kesehatan dari kedokteran.
Baca Juga:Pelaku Penjambret Kalung Emas Milik WNA Diamankan Polsek Kuta
"Jadi menunggu kesehatannya. Sekalipun keluarganya sudah ada (tiba di Indonesia) kalau rumah sakit atau pihak dokter tidak mengeluarkan clearance atau izin bahwa dia keadaan fisik maupun mentalnya sudah boleh terbang, tidak bakal diterbangkan, tidak bakalan dideportasi," tandas Anggiat. (*/Dinda)