Suara Denpasar – Berakhirnya Covid-19 tidak membuat dunia bisa berleha-leha setelah berjuang selama tiga tahun lebih. Sebab, Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan dunia teratur harus bersiap menghadapi pandemi dan ancaman lainnya di masa depan.
Melansir dari Antara, dalam laporannya pada sidang ke-76 Majelis Kesehatan Dunia di Jenewa pada Senin waktu setempat, Terus mengatakan walaupun Covid-19 tidak lagi menjadi darurat kesehatan global, dunia harus tetap memperkuat respons terhadap penyakit tersebut.
Dalam laman resmi PBB, Selasa (22/5/2023), Tedros mengatakan di hadapan negara-negara anggota WHO bahwa berakhirnya Covid-19 sebagai darurat kesehatan global, bukanlah akhir Covid-19 sebagai ancaman kesehatan global.
“Ancaman varian lain yang muncul yang menyebabkan gelombang penyakit baru dan kematian tetap ada, dan ancaman patogen lain yang muncul dengan potensi yang lebih mematikan tetap ada," Sambung Tedros.
Baca Juga:Buntut Video Syur 47 Detik Tersebar, Rebecca Klopper Dilaporkan Pihak Ini ke Mabes Polri
Pandemi bukan satu-satunya ancaman bagi manusia. Sehingga, Tedros pun menekankan perlunya mekanisme global yang efektif dalam menangani dan merespons segala jenis keadaan darurat kesehatan.
"Ketika pandemi berikutnya muncul, dan ini pasti terjadi, kita harus siapdia menjawabnya secara tegas, kolektif, dan adil," Ungkap dia.
Tedros mencatat berakhirnya Covid-19 dan cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat global, membuat polio masih menjadi ancaman.
Pada tahun 2021, kasus infeksi virus polio liar sempat mencatatkan level terendah. Namun, jumlahnya naik kembali pada tahun lalu dengan 20 kasus terjadi di Pakistan, dua di Afghanistan, dan delapan di Mozambik.
Dirjen WHO tersebut juga menyerukan negosiasi konstruktif tentang kesepakatan baru terkait pandemi dan Peraturan Kesehatan Internasional (IHR). Hal itu merupakan perjanjian yang mengatur kesiapsiagaan dan tanggapan terhadap keadaan darurat kesehatan. Sehingga, dunia tidak lagi harus menghadapi kehancuran pandemi seperti Covid-19.
Baca Juga:Kaesang Pangarep Ungkap Jokowi sempat Curhat Capek dan Tak Kuat Lagi, Alasannya...
Tedros juga meminta agar negara-negara yang menjadi anggotanya meningkatkan 20 persen sumbangannya untuk mendukung kinerja WHO. (*)