Suara Denpasar - Kabar tak sedap kembali menimpa Universitas Udayana (Unud). Meski berkoar-koar penerimaan mahasiswa baru selama ini bersih dan transparan.
Diduga tetap ada praktek dugaan penerimaan mahasiswa baru lewat jalur belakang atau titipan.
Hebohnya lagi, Rektor Unud Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara MEng IPU diduga menerima ratusan memo dari pejabat internal maupun eksternal Unud.
Tentu harapan mereka agar mahasiswa yang dititipkan bisa diterima di Kampus negeri terbesar di Bali ini.
Baca Juga:Prediksi Pengamat Hukum, Pertarungan SPI Unud Makin Seru Terkait Audit BPK
Kecurangan ini sendiri diduga dilakukan sejak tahun 2018 sampai 2022. Di mana, lewat bantuan Prof. Antara sebagai Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru.
Maka calon mahasiswa yang nilainya tidak cukup, akhirnya bisa lolos dan diterima di Fakultas yang dikehendaki.
Modusnya tersusun rapi di mana mahasiswa titipan akan tetap mengikuti tes masuk layaknya calon mahasiswa lainnya.
Nanti, calon mahasiswa jalur belakang yang tidak lolos nilainya akan dikatrol sehingga memenuhi syarat masuk. Ada lagi dengan penambahan kuota yang diduga juga atas sepengetahuan Prof. Antara.
"Memo ada semua dalam chat Rektor," ungkap salah satu sumber yang wanti-wanti namanya tidak mau disebutkan, Rabu 17 Mei 2023.
Baca Juga:Made "Ariel" Suardana Pertanyakan Status Prof. Sudewi dalam Dugaan Korupsi SPI Unud
Beberapa pihak yang menitipkan mahasiswa lewat jalur belakang untuk diterima di Unud adalah oknum pengacara, pejabat, politisi, maupun kalangan internal Unud tersendiri.
Di bagian lain Humas Unud, Putu Ayu Asty Senja Pratiwi yang dikonfirmasi via WhatsApp tak memberikan keterangan apapun walau tampak online. ***