Suara Denpasar - Jelang pemilihan umum (pemilu) 2024, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Denpasar mengundang beberapa caleg Katolik membicarakan 'Etika Politik Katolik Dalam Bingkai Demokrasi' di Sekretariat PMKRI Denpasar, pada Sabtu, (13/5/2023).
Hadir dalam bincang etika politik Katolik tersebut diantaranya adalah pemilik PT. Karya Pelangi Nusantara, Veronica Meity Karundeng, S.H., dan Direktur Pusat Pendidikan Latihan Teknik Kampus Mandiri Denpasar, Ir. Thomas Bili, A.Md sebagai fasilitator.
Saat menyampaikan pandangan, Veronica mengatakan politik adalah hal yang diidentikkan dengan kekuasaan. Kekuasaan selama ini selalu dipandang buruk karena dalam proses politik itu meniadakan etos atau norma dalam berpolitik.
Menurut Veronica betapa pentingnya seorang legislator atau eksekutif mengetahui etika politik. Sebab etika politik memiliki peran untuk mempertahankan prinsip-prinsip moral yang digunakan untuk mengatur politik di dalam masyarakat. Selain itu kata dia, pergaulan politik yang bersifat harmonis pun dapat terwujud.
Baca Juga:PSSI Serahkan Jadwal Liga 1 Indonesia 2023-2024 Kepada Kapolri, Begini Kata Erick Thohir
Veronica berharap selalu ada keterwakilan orang Katolik di parlemen dan eksekutif baik di tingkat Kabupaten Kota, Provinsi maupun di pusat.
"Di Katolik ada komisi politik yang selalu membicarakan tentang etika politik, untuk itu agar etika politik itu bisa menyebar luas maka dibutuhkan keterwakilan orang Katolik dalam parlemen.
Kita sama-sama berjuang agar apa yang kita impikan tercapai dengan bentuk keterwakilan dan partisipasi kita Katolik dalam politik," terang Veronica.
Senada dengan itu, Thomas Bili mengatakan dunia politik saat ini memang dipandang kotor oleh masyarakat. Hal tersebut karena perilaku segelintir politisi yang menghalalkan segala cara, termasuk memperalat masyarakat.
"Memang betul hari ini begitu banyak tindakan politisi yang tidak berlandaskan etika sehingga masyarakat pun diperalat untuk kepentingan politik. Tapi bagi saya itu hanya oknum saja, partai atau organisasi tidak mengharapkan seperti itu," imbuhnya.
Baca Juga:Siap Perkuat Skuad Shin Tae Yong, Ketum PSSI Erick Thohir Bocorkan Progress Naturalisasi Ivar Jenner
"Tentu karena itu juga makanya kita Katolik selalu mengatakan bahwa politik itu kotor, sehingga enggan untuk berpartisipasi dan terlibat dalam politik karena dalam diri sudah tertanam paradigma bahwa politik itu tidak baik. Padahal itu hanya oknum," tegasnya kembali.
Sebagai kesimpulan, Stefanus Suriadi Salim yang bertindak sebagai moderator dalam diskusi tersebut mengatakan marwah politik di Indonesia menjadi buruk karena hilangnya etika dalam politik.
Maka dari itu menurut Stefan, sebagai generasi yang akan melanjutkan nasib bangsa, penting untuk mempelajari etika politik sejak dini.
"Oleh karena itu kita sebagai generasi muda yang akan meneruskan roda negara ini perlu untuk kita ketahui etika dalam berpolitik sehingga mencapai kesejahteraan bersama atau bonum commune," tandas Stefan.
Untuk diketahui, Veronica Meity Karundeng dan Thomas Bili saat ini sedang mencalonkan diri sebagai anggota DPR di Kota Denpasar dari dapil Denpasar Selatan.
Veronica Meity Karundeng diusung partai NasDem Denpasar, sementara Thomas Bili diusung oleh partai Perindo Denpasar. (Rizal/*)