Suara Denpasar – Berawal dari banyaknya pengaduan masyarakat kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng), akhirnya Gubernur Jawa Tengah beserta rombongan pemprov Jawa Tengah meninjau langsung keadaan jembatan yang ada di Rejosari, Kabupaten Magelang Jawa Tengah.
Hal tersebut dapat dilihat melalui postingan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melalui laman instagramnya, menyebutkan kalau Pemprov Jawa Tengah telah menerima laporan warga Rejosari tentang yang mulai tak layak pakai ini melalui aplikasi yang mereka sebut Jalan Cantik.
Tampak dalam video tersebut, Ganjar Pranowo melakukan diskusi dengan salah satu warga yang merupakan anak dari inisiator berdirinya jembatan gantung tersebut.
Namanya, bapak Pantopo yang bertugas mengelola jembatan gantung yang ada di Rejosari, Kabupaten Magelang.
Baca Juga:Siap Perkuat Skuad Shin Tae Yong, Ketum PSSI Erick Thohir Bocorkan Progress Naturalisasi Ivar Jenner
“Jadi ini dibangun tahun berapa?” tanya Ganjar Pranowo kepada Pantopo.
“Tahun 1989.” Jawab Pantopo.
Menurut Pantopo sendiri, jembatan Rejosari ini dibangun atas inisiatif dari mendiang bapaknya bernama Sucipto.
Awalnya, penyeberangan di sungai Rejosari ini hanya dilakukan dengan cara menggunakan rakit atau gethek, sehingga melihat keterbatasan akses untuk menuju ke kota, maka mendiang Pak Sucipto berinisiatif untuk membangunkan jembatan penyeberangan.
Ganjar Pranowo menuturkan untuk pembangunan jembatan gantung Rejosari ini, akan segera disiapkan dengan gotong royong antar pemerintah baik dari kabupaten/kota, provinsi hingga pemerintah pusat akan ikut serta membangunnya.
“Nanti pak Menteri PUPR, pak Jokowi membangun yang atasnya, komplitkan itu namanya!” Jelas Ganjar Pranowo.
Setelah melakukan kalkulasi anggaran yang dibutuhkan, maka pemerintah akan menggelontorkan dana sebesar 48 miliar.
“Kita anggarkan Rp. 48 miliar untuk pembangunan jembatan ini. Jika sekarang ukurannya cuma sekitar 1,5 m x 100 meter, tahun depan akan kita perlebar menjadi 7 m x 100 m.” Tulis Ganjar Pranowo melalui akun instagramnya dikutip oleh Suara Denpasar, Selasa (9/5/2023).
“Dengan pembangunan nanti insyaallah akan memperlancar hilir mudik sedulur2 yang ada di sana. Dan tentu akan mempercepat roda perekonomian desa.” Lanjutnya.(Rizal/*)