Gaduh Pemilihan Dekan FT, Aneh Calon dengan Suara Terbanyak "Dikalahkan" Rektor Unud

Namun tidak demikian untuk posisi Dekan Fakultas Teknik Unud

Pratama
Selasa, 09 Mei 2023 | 12:07 WIB
Gaduh Pemilihan Dekan FT, Aneh Calon dengan Suara Terbanyak "Dikalahkan" Rektor Unud
Potret kampus Universitas Unudayana (Suara Denpasar/ Rovin Bou)

Suara Denpasar - Tak hanya dunia politik tanah air yang mulai memanas. Di lingkungan kampus Universitas Udayana (Unud) juga demikian.

Dalam pemilihan Dekan Fakultas Teknik (FT) Unud. Calon yang memperoleh suara terbanyak dari senat malah "dikalahkan" oleh Rektor Unud Prof. I Nyoman Gde Antara saat uji kelayakan.

Kok bisa? Informasi yang diperoleh di lapangan. Berdasar sidang Senat Akademik dalam rangka pemberian pertimbangan Calon Dekan Fakultas Teknik Universitas Udayana periode 2023 – 2027 pada hari Senin, 6 Maret 2023, di Aula Wicwakarma, Lantai 3, FT Unud Kampus Sudirman.

Ada tiga calon yang maju untuk memperebutkan posisi sebagai  Dekan Fakultas Teknik Unud.  I Ketut Sudarsana, Ida Bagus Gede Manuaba dan Linawati.

Baca Juga:Lapor Pak Menteri Nadiem Makarim! Begini Bunyi Surat Terbuka BEM Unud

I Ketut Sudarsana merupakan dosen dari Program Studi Teknik Sipil, sementara Ida Bagus Gede Manuaba dan Linawati dari Program Studi Teknik Elektro.

Para senat FT Unud pun melakukan voting. Hasilnya? Dari 45 anggota, 29 di antaranya mendukung Sudarsana, diposisi kedua adalah Linawati dengan 12 suara, dan sisa satu suara untuk Manuaba.

Dua nama teratas yakni Sudarsana dan Linawati diajukan untuk dipilih Rektor. Umumnya, sesuai asas demokrasi tentu yang memperoleh suara terbanyak yang terpilih.

Namun tidak demikian untuk posisi Dekan Fakultas Teknik Unud. Rektor malah memilih Linawati.

Dihubungi terpisah, Sudarsana tak bisa menutupi kekecewaannya. Dia hanya mengatakan demokrasi yang dijalankan dengan baik di tingkat fakultas akhirnya mati.

Baca Juga:AYO DAFTAR! BEM Unud Buka Posko Pengembalian SPI Mahasiswa Jalur Mandiri

"Kami juga tidak tahu pertimbangan pimpinan berikut dengan skor nilai akhir," paparnya, Selasa 9 Mei 2023. "Intinya demokrasi sudah mati. Kami tidak melayangkan protes, biarkan masyarakat yang menilai," tukasnya menyimpan kekecewaan. ***

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Bali

Terkini

Tampilkan lebih banyak