Suara Denpasar – Baru-baru ini Kaesang Pangarep menggemparkan publik lantaran foto dirinya yang memakai kaus bergambar Prabowo Subianto beredar luas di jagat maya.
Gara-gara foto tersebut, kini putra bungsu Presiden Jokowi itu juga dikabarkan telah merapat ke Partai Gerindra.
Bahkan, ada pula yang menyebut bahwa DPC partai di bawah naungan Prabowo Subianto itu telah memberi dukungan penuh kepada Kaesang untuk maju di Pilkada menggantikan posisi kakak sulungnya yakni Gibran Rakabuming sebagai Walikota Solo.
Menanggapi berita yang semakin meliar di masyarakat, akhirnya Gibran Rakabuming selaku Walikota Solo sekaligus kakak dari Kaesang angkat bicara.
Baca Juga:Centang Biru Akun Twitternya Hilang, Gibran Rakabuming: Bangga Senasib Sama Blackpink
Sebagai salah satu kader PDI Perjuangan alias PDIP, Gibran dengan jujur mengungkapkan bahwa idealnya yang harus menjadi penggantinya itu dari partai yang sama seperti dirinya saat ini.
Namun, jika Kaesang didukung partai Gerindra, ia pun tak masalah.
“Kalau Walikota Solo ya idealnya dari PDIP. Tapi kalau Gerindra mendukung, ya silahkan,” kata Gibran, dikutip Suara Denpasar dari kanal YouTube Berita Surakarta, Senin (8/5/2023).
Disinggung soal tanggapan Gibran tentang Kaesang yang tiba-tiba memakai kaos bergambar Ketua Umum Gerindra, ia pun berspekulasi hal itu dilakukan sang adik karena mengagumi sosok dalam kaos yang dipakainya itu.
“Ya mungkin kalau saya mengidolakan Mas Ibas. Kaesang (mengidolakan) Pak Prabowo. Mungkin memang beda-beda idola,” kata putra sulung Jokowi itu.
Jikalau pun Kaesang ternyata nanti berlabuh di partai yang berbeda dengan dirinya, Gibran mengaku tak mau ambil pusing dan menyarankan untuk lebih detailnya tanya langsung pada adiknya.
“(Kalau beda partai) dengan Kaesang, saya nggak tahu, yo tanya Kaesang,” tukasnya.
Kendati demikian, Gibran mengatakan bahwa memang sudah saatnya kini kepemimpinan dipegang oleh anak muda, mengingat bonus demografi akan berlangsung beberapa tahun ke depan. Sehingga, ia yakin pasti nanti dibutuhkan pemimpin muda yang dapat mengimbangi tren.
“Gini Lho….dalam waktu dekat kan ada bonus demografi. Lebih banyak milenial, otomatis tren leader harus makin muda. Kalau leadernya dari senior, berarti tidak mewakili,” katanya.
Karena itu, ia menegaskan bahwa pemimpin yang semakin muda, maka akan semakin bagus pula bagi pemerintahan ke depannya. Namun, tetap harus dilihat kompetensinya.
“Semakin muda, semakin bagus. Semakin lebih muda dari saya semakin bagus. Tapi harus dilihat prestasi, track record, bibit bobotnya juga,” tegasnya.
Meski demikian, Gibran menyebut Kaesang tidak harus menjadi pemimpin Solo, meski banyak yang menilai bahwa sosok adiknya itu layak jadi penggantinya. Namun, menurut Gibran, masih banyak tokoh anak muda yang lebih baik.
“Saya kira, selain Kaesang masih banyak yang lebih baik lagi,” ujar Walikota Solo tersebut. (*)