Mitos Gerhana Bulan Berdasarkan Penanggalan Islam, Pertanda Baik Atau Buruk?

Ada banyak mitos mengenai gerhana bulan dan masih dipercayai banyak orang. Tak hanya dalam budaya Jawa, namun mitos gerhana bulan juga dikaitkan dengan penanggalan Islam.

Ratih Nisa Intana
Jum'at, 05 Mei 2023 | 15:32 WIB
Mitos Gerhana Bulan Berdasarkan Penanggalan Islam, Pertanda Baik Atau Buruk?
Ilustrasi Gerhana Bulan (Pixabay/adege)

Suara Denpasar – Pada malam ini (5/5/2023), seluruh wilayah di Indonesia akan melihat gerhana bulan penumbra. Beruntungnya, fenomena langit ini dapat dilihat tanpa menggunakan alat bantu teleskop. 

Meskipun, gerhana bulan merupakan peristiwa yang dapat dijelaskan oleh sains. Namun, banyak orang terdahulu sering mengaitkannya dengan berbagai mitos. 

Ada banyak mitos mengenai gerhana bulan dan masih dipercayai banyak orang. Tak hanya dalam budaya Jawa, namun mitos gerhana bulan juga dikaitkan dengan penanggalan Islam.

Penasaran apa saja mitos gerhana bulan menurut penanggalan Islam? Melansir dari suara.com berikut ulasannya. 

Baca Juga:Ditunda Jadi 11 Mei!! Pendaftaran Rekrutmen Bersama BUMN 2023 Batal Dibuka Hari Ini

1. Mitos gerhana bulan di bulan Muharram

Gerhana bulan yang terjadi di bulan Muharam disebut-sebut bukan pertanda yang baik. Konon katanya, gerhana bulan yang terjadi pada bulan ini jadi pertanda adanya wabah penyakit yang dibarengi dengan meningkatnya semua harga bahan pokok. Selain itu, hal ini juga menjadi tanda akan ada pemimpin/raja di suatu negeri yang meninggal.

2. Mitos Gerhana Bulan di Bulan Safar

Jika terjadi gerhana bulan di bulan Safar, mitosnya tidak akan terjadi hujan selama tiga bulan dan sesekali terjadi angin kencang. 

3. Mitos Gerhana Bulan di Bulan Rabiul Awwal

Baca Juga:Ditunda Jadi 11 Mei!! Pendaftaran Rekrutmen Bersama BUMN 2023 Batal Dibuka Hari Ini

Mitosnya, gerhana bulan di bulan Rabiul Awwal pertanda jika sang pemimpin/raja sedang susah hati namun tak diketahui oleh rakyatnya.

4. Mitos Gerhana Bulan di Rabiul Akhir

Jika terjadi gerhana bulan pada bulan, dikatakan akan jadi pertanda adanya wabah penyakit yang menimpa orang-orang miskin.

5. Mitos Gerhana Bulan di Bulan Jumaddil Awwal

Gerhana Bulan yang terjadi pada Jummadil Awwal dipercaya menjadi pertanda baik. Hal ini dikaitkan dengan harga sandang dan pangan mengalami penurunan.

6. Mitos Gerhana Bulan di Jummadil Akhir

Mitosnya, gerhana bulan yang terjadi di bulan Jummadil Akhir akan menjadi turunnya hujan. Namun, hal ini juga menjadi pertanda akan ada banyak hewan peliharaan yang mati.

7. Mitos Gerhana Bulan di Bulan Rajab

Gerhana bulan yang terjadi di Bulan Rajab mempunyai mitos akan ada banyak orang yang berselisih paham di tengah kebutuhan hidup yang mudah dan murah.

8. Mitos Gerhana Bulan di Bulan Syaban

Gerhana bulan di bulan Syaban mempunyai mitos akan ada wabah yang menular, meskipun harga sandang dan pangan bisa diperoleh dengan mudah.

9. Gerhana Bulan di Bulan Ramadhan

Jika terjadi pada bulan Ramadhan, hal ini dikaitkan dengan pertanda musim hujan berkepanjangan yang dibarengi kilatan petir dan gemuruh guntur. 

10. Mitos Gerhana Bulan di Bulan Syawal

Gerhana bulan di bulan Syawal dikaitkan dengan pertanda semua kebutuhan pokok akan naik. 

11. Mitos Gerhana bulan di Bulan Dzulqaidah

Jika gerhana bulan terjadi pada bulan dzulqaidah, hal ini dikatakan sebagai pertanda akan ada banyak orang menderita dikarenakan kerusuhan yang terjadi di dalam negerinya.

12. Mitos Gerhana Bulan di Bulan Dzulhijjah

Gerhana bulan yang di bulan Dzulhijjah disebut sebagai pertanda baik, yaitu dimana semua orang akan terhibur dan sejahtera. 

Itulah berbagai macam mitos gerhana bulan menurut penanggalan Islam. (*)

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Lifestyle

Terkini

Tampilkan lebih banyak