Suara Denpasar - Seorang turis asal Rusia bernama Ilgam Muzafin (L/32) mengaku mendapat aksi teror berupa pemerasan oleh kelompok Gangster asal Republik Chechnya.
Pengalaman tak mengenakan tersebut dialami Ilgam Muzafin yang baru di Bali 20 hari itu di Starbucks jalan Sunset Road, Badung, Bali pada 1 Mei 2023, sekitar pukul 18.30 Wita.
Ilgam Muzafin menceritakan awalnya dia diajak bertemu dengan Stanislav Cheplovodskiy, seorang turis asal Republik Belarus untuk membicarakan bisnis di Startbucks tersebut.
Tak berselang lama, datang tiga orang lalu mengapitnya menuju smoking area. Satu di antara tiga orang tersebut menggunakan helm. Saat itu Stanislav Cheplovodskiy (orang yang mengajak ketemu) langsung kabur.
Menurut Ilgam Muzafin dia mengenal dua orang lain yang mengapitnya itu. Yaitu yang pernah melakukan aksi pemerasan terhadap dua blogger crypto asal Rusia yaitu Yuri Boytsov Ekaterina Nikolaevna pada 25 Februari 2023 lalu di Cangguh, Badung Bali. Mereka adalah Azamatov Zaid Mogamed dan Mohamad berasal dari Republik Chechnya.
Setibanya mereka di smoking area, datang sejumlah orang lain sekitar 15 orang yang diduga merupakan ormas yang dipakai pakai oleh Azamatov Zaid Mogamed dan Mohamad selama melakukan aksi.
Di smoking area tersebut Ilgam Muzafin mengaku diintimidasi menggunakan pistol (senjata api) dan pisau. Ilgam Muzafin dimintai uang senilai 80.000 Dolar AS atau setara dengan 1,1 miliar.
Karena merasa terancam, Ilgam Muzafin sengaja masuk ke kasir untuk membayar pesanan yang sudah di pesan. Di sanalah dia berkesempatan untuk lari ke dapur Startbucks tersebut untuk menyelamatkan diri. Akhirnya Gangster pimpinan Azamatov Zaid Mogamed dan Mohamad itu kabur.
Ilgam Muzafin langsung melaporkan kejadian yang dialami itu kepada pihak Polsek Kuta. Namun pihak Polsek Kuta mengatakan belum cukup alat bukti untuk ditindaklanjut.
Baca Juga:Diisukan Jadi Selingkuhan Raffi Ahmad, Nita Gunawan Ngaku Sudah Tidak Perawan: 'Segelnya Lepas'
Apabila merujuk pada pengakuan Ilgam Muzafin maka jelas bahwa Gangster pimpinan Azamatov Zaid Mogamed dan Mohamad itu sudah pernah melakukan tindakan pemerasan. Tetapi untuk kasus yang pertama pihak polisi pun mengaku tidak cukup bukti sehingga mereka dilepaskan.
Ilgam Muzafin mengaku dia sangat merasa terintimidasi oleh Gangster. Padahal dia ke Bali untuk berliburan.
"Saya merasa sangat terintimidasi di sini, kalau begini terus siapa yang akan menjadi korban berikutnya. Saya sudah melaporkan ke Polisi untuk minta perlindungan, tapi mereka (polisi) mengatakan belum cukup bukti. Sampai saat ini saya terus diintimidasi lalu saya harus melaporkan ke mana lagi," kata Ilgam Muzafin melalui penerjemahnya, Kamis, (4/5/2023).(Rizal/*)