Suara Denpasar - Kelompok bandit atau Gangster asal Republik Chechnya melakukan aksi pemerasan terhadap sejumlah warga negara asing (WNA) di Bali. Korban pemerasan para bandit itu sudah mencapai miliaran rupiah.
Para bandit itu pernah ditahan oleh pihak Kepolisian Bali karena kejahatan yang sama, namun dilepaskan kembali. Korban pertama mereka bernama Yuri Boytsov dan Ekaterina Nikolaevna asal Rusia dengan kerugian mencapai 284.000 Dolar AS atau setara dengan 4 miliar rupiah lebih.
Salah satu korban terbaru dari kelompok bandit atau Gangster dari Belarus dan Chechnya itu adalah Ilgam Muzafin (L/32) asal Rusia. Dia mendapat intimidasi dari para pelaku di Startbucks di jalan Sunset Road, Denpasar, Bali, pada 1 Mei 2023 sekitar pukul 18.30 Wita.
Berdasarkan keterangan korban, 3 orang pelaku utama bernama Azamatov Zaid Mogamed dan Mohamad berasal dari Republik Chechnya, sementara satunya lagi memakai helm saat mengintimidasi sehingga tidak diketahui oleh korban.
Baca Juga:DEAL! Ini 8 Pemain Pilihan Luis Milla untuk Persib Musim Depan, Bos PSIS Semarang Galau?
Pada saat melakukan intimidasi, 3 orang tersebut mengajak sejumlah (sekitar 15) orang lokal yang diduga sebagai ormas di Bali.
Korban mengaku dia dimintai uang sekitar 80.000 Dolar AS atau setara dengan 1,1 miliar rupiah. Para pelaku itu mengancam korban menggunakan pisau & pistol saat mengintimidasi korban.
Namun korban berhasil kabur ke dapur Startbucks untuk menyelamatkan diri. Orang-orang tersebut kabur karena korban berusaha menghubungi polisi.
Kejadian itu langsung dilaporkan korban ke Polsek Kuta. Namun pihak Polsek Kuta mengaku belum cukup bukti sehingga belum ditindaklanjuti. Padahal para bandit tersebut sudah sering melakukan pemerasan, tetapi terus dibebaskan oleh Kepolisian Bali.
Korban mengaku sampai saat ini para pelaku terus mengintimidasi. Bahkan diancam untuk dibunuh. Selain itu para pelaku mengancam akan mengintimidasi keluarga korban di Rusia.
"Saya merasa sangat buruk dengan keadaan di Bali. Baru saja tiba di Bali dan sudah diperlakukan buruk oleh Gangster yang berkeliaran di Bali. Kalau begini terus siapa yang akan menjadi korban berikutnya.
Saya sudah melaporkan ke polisi di Bali untuk minta perlindungan, tapi mereka (polisi) mengatakan belum cukup bukti. Sampai saat ini saya terus diintimidasi lalu saya harus melaporkan ke mana lagi," kata Ilgam Muzafin melalui penerjemahnya.(Rizal/*)