Suara Denpasar - Baru-baru ini Dewan Pemuda dan Olahraga Palestina prihatin yang teramat besar pada keputusan FIFA yang telah membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
"Meskipun kami percaya bahwa olahraga dan politik harus dipisahkan, sulit untuk menutup mata terhadap tuntutan nasional karena hal ini meniadakan demokrasi," kata Dewan tersebut dalam sebuah pernyataan pers yang dikutip dari media WAFA News Agency
Ia mengungkapkan bahwa hari ini akyat Palestina tidak bisa mengalami demokrasi seperti halnya yang dirasakan negara Eropa.
Sebagian rakyat Palestina mengalami penindasan dari partai sayap kiri Israel.
Baca Juga:Presiden Jokowi Minta Ketum PSSI Erick Thohir Kembali Temui FIFA? Ini Isi Perintahnya
"Rakyat Palestina menderita kematian dan kehancuran di tangan pendudukan yang diberdayakan oleh pemerintah sayap kanan yang paling ekstremis, dan rasis dalam sejarah modern Israel," ungkapnya.
Seperti diketahui bahwa Indonesia sudah resmi menjadi tuan rumah sejak Indonesia mengalahkan Brasil pada bulan Oktober. Namun karena gelombang penolakan keras dari 2 gubernur Indonesia menolak Israel, akhirnya Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. (*/Dinda)