Suara Denpasar - Vape merupakan suatu perangkat yang memiliki fungsi serupa dengan rokok yaitu untuk menghantarkan nikotin ke pemakainya. Vape atau rokok elektrik ini banyak digunakan oleh pecandu rokok yang berniat untuk berhenti merokok.
Vape digemari bukan hanya bagi pecandu rokok yang ingin berhenti merokok, vape juga digemari karena memiliki rasa yang bermacam-macam, mulai dari rasa kue, buah-buahan, hingga rasa tembakau.
Vape bekerja dengan cara memanaskan cairan atau biasa disebut liquid menggunakan kapas yang dililitkan kawat khusus sebagai media pemanasnya. Hasil pemanasan tersebut kemudian menghasilkan uap air yang mengandung bahan kimia.
Namun benarkah Vape lebih aman dibandingkan rokok konvensional? Dokter Saddam Ismail dalam kanal youtube pribadinya Saddam Ismail menjelaskan bahwa rokok elektrik tetap menimbulkan bahaya bagi para penggunanya. Adapun resiko kesehatan yang mungkin didapat antara lain:
1. Jantung
Vape juga mempengaruhi kesehatan jantung karena mengandung nikotin yang mempengaruhi denyut jantung.
2. Paru-Paru
Uap rokok elektrik yang dihisap lama-lama akan membuat dinding pelindung paru-paru akan berkurang hingga meningkatkan resiko peradangan.
3. Janin
Baca Juga:Kerap Trending karena Kontroversial, Jerome Polin Disarankan Berhenti Unggah Konten Dulu
Rokok elektrik juga bisa mempengaruhi perkembangan janin dalam kandungan ibu hamil.
4. Menyebabkan Candu
Karena mengandung nikotin, vape juga memiliki resiko ketergantungan.
5. Kanker
Sama seperti rokok konvensional, vape juga berpotensi menyebabkan kanker karena mengandung berbagai zat kimia berbahaya.
6. Keracunan
Cairan rokok elektrik juga cukup berbahaya apalagi untuk anak-anak. Karena cairan vape beraroma harum, anak-anak yang tidak tahu bisa tak sengaja meminumnya yang pada akhirnya bisa menyebabkan keracunan. (Rizal/*)