Suara Denpasar - Menko Polhukam Mahfud MD dihujani interupsi saat hadir di rapat Komisi III DPR yang digelar pada Rabu (29/3/2023). Dia bahkan curhat merasa seperti dikeroyok karena terlalu sering diinterupsi.
Emosi Mahfud MD meluap karena diinterupsi saat berbicara tentang kejanggalan kasus para pejabat pajak seperti Rafael Alun hingga Angin Prayitno Aji.
"Saya tidak mau diinterupsilah. Interupsi itu urusan Anda, masa orang ngomong diinterupsi. Nantilah pak," ujar Mahfud MD sebagaimana dikutip dari YouTube @suaradotcom, Kamis (30/3/2023).
Dia melanjutkan, "Saya kan tadi sudah bilang, pakai interupsi-interupsi, nggak selesai-selesai kita ini. Lalu nanti saya yang interupsi, dituding-tuding, saya ndak mau."
Baca Juga:Hampir Gagal, DPR RI Akhirnya Setujui Naturalisasi Justin Hubner, Ivar Jenner, dan Rafael Struick
"Artinya kalau begitu, menyesalnya saya membantah lalu di sini ada yang teriak 'keluar', saya keluar," ujarnya kemudian.
Lebih lanjut, Mahfud MD berkata, "Saya punya forum, saya setiap ke sini dikeroyok, belum ngomong sudah diinterupsi, belum ngomong diinterupsi."
Situasi ini bahkan mengingatkan Mahfud MD saat membahas kasus terpidana mati Ferdy Sambo.
"Waktu kasus Sambo belum ngomong sudah diinterupsi, dituding-tuding suruh bubarkan, jangan begitu dong!" pungkas politikus asal Madura tersebut.
Sementara itu, Komisi III DPR RI akan menggelar rapat lanjutan dengan Mahfud MD, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana untuk membahas perbedaan nilai transaksi mencurigakan di Kementerian Keuangan.
Baca Juga:Siap Beberkan Dugaan Pencucian Uang Rp300 T Kemenkeu, Mahfud MD: 'Saya Buka di DPR'
Pasalnya, data yang disajikan Mahfud MD dan Sri Mulyani sangat berbeda saat membahas perkara tersebut. Menurut Mahfud MD, transaksi mencurigakan di Kemenkeu mencapai Rp349 triliun, sedangkan Sri Mulyani menyebutkan hanya sekitar Rp 189 triliun.(Rizal/*)