Suara Denpasar - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap dikaitkan dengan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan anak-anaknya.
Baru-baru ini bahkan beredar narasi jika putra sulung SBY yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menantang Jokowi hingga membuat Gibran Rakabuming Raka murka.
Informasi ini disampaikan oleh kanal YouTube SEPUTAR ISTANA pada Minggu (26/3/2023).
"TIDAK TERIMA JOKOWI DI PERMALUKAN, TANTANGAN AHY KE JOKOWI BERAKHIR TR4GIS," demikian bunyi keterangan dalam video tersebut, sebagaimana dikutip Suara Denpasar pada Kamis (30/3/2023).
Baca Juga:Kocak! Walikota Solo Gibran Rakabuming Cegah Wartawan Minta Foto Bareng Nicholas Saputra
Hingga berita ini ditulis, video berdurasi 8 menit 5 detik itu telah ditonton lebih dari 8 ribu kali.
Lantas, benarkah klaim yang dibuat sang pengunggah?
CEK FAKTA
Awalnya, narator berbicara tentang perjalanan ekspres AHY di dunia politik berkat ayahnya, SBY. Bahkan ada yang menyebutnya "sendok emas" alias anak orang kaya yang hidupnya serba mudah berkat orangtua.
Narator menggiring polemik tersebut pada bagaimana AHY bersikap sebagai politikus yang beberapa kali mengkritik pemerintahan Jokowi.
Baca Juga:Gubernur Bali Tolak Timnas Israel, Drawing Piala Dunia U-20 Batal, Gibran: Solo Sangat Siap Jadi...
"Ada yang menyebut bahwa saat ini Jokowi dengan SBY beserta Partai Demokrat sedang terlibat pertarungan kelas tinggi," ujar narator dalam video tersebut.
Narator bahkan menyebut balada Pilpres 2019 saat Partai Demokrat ikut mengusung Prabowo, namun setelah Jokowi menang, AHY mendekati sang Presiden.
"Namun pasca Pilpres 2019, AHY bermanuver menemui Presiden Jokowi, yang mungkin ngarep dapat jabatan di pemerintahan Jokowi periode kedua," imbuh narator.
Narator melanjutkan, "Ketika akhirnya Jokowi dan Prabowo akhirnya bertemu dalam momen rekonsiliasi nasional di dalam MRT, Demokrat pun sempat-sempatnya pansos menyebut peran AHY sebagai pembuka langkah rekonsiliasi tersebut. Wow, nggak ikut mengusung tapi ikut mencicipi kemenangan Jokowi."
Di menit berikutnya, narator terus merinci ketegangan Partai Demokrat dengan Jokowi. Termasuk saat AHY mengkritik Jokowi setelah Indonesia ditetapkan jadi negara berpenghasilan menengah ke bawah pada tahun 2021.
Pernyataan narator di atas memang benar adanya. Sebab Partai Demokrat memang mengklaim AHY sebagai pembuka langkah rekonsiliasi saat Jokowi dan Prabowo bertemu.
Narasi tentang AHY yang mengkritik Jokowi karena Indonesia "turun kelas" juga bukan kebohongan. Sebab AHY pernah menyampaikan hal itu lewat Twitter pada 7 Juli 2021.
"Idealnya, kita selalu naik kelas. Jangan tinggal kelas, apalagi turun kelas. Masalah gentingnya, bukan dimana status kelas kita saat ini, tapi mampukah negara ini menyelamatkan rakyatnya dari Covid?" tulis AHY di Twitter, seperti dilihat Suara Denpasar pada Kamis (30/3/2023).
Kendati demikian, narator sama sekali tidak menyinggung soal sikap putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, terhadap situasi ini.
Melansir Antara News, Gibran memang pernah menanggapi AHY yang membandingkan kinerja Jokowi dan SBY. Namun alih-alih murka dan mengambil tindakan tegas, Gibran justru menunjukkan sikap santai.
"Ora opo, malah apik (tidak apa-apa, malah bagus). Kenapa harus ditanggapi, saya itu siapa. Cuma wali kota, dia kan ketua umum. Beliau lebih di atas saya, beliau kan senior," kata Gibran sebagaimana dikutip dari Antara News.
KESIMPULAN
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim tentang Gibran murka setelah AHY menantang Jokowi adalah salah dan narasi tersebut masuk ke kategori misleading content atau konten yang menyesatkan. (*/Dinda)