Suara Denpasar - Penolakan Gubernur Bali Wayan Koster terhadap Timnas Israel untuk berlaga di Bali dalam Piala Dunia U-20 telah membuat FIFA membatalkan drawing di Bali. Kini, harap-harap cemas dengan gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Pelaku pariwisata di Bali pun sudah mulai gelisah dengan kondisi ini. Apalagi, tiga tahun Covid-19 melanda membuat perekonomian Bali terpuruk.
Muncul harapan Piala Dunia U-20 yang sedianya akan digelar di Indonesia, dan salah satu veneu-nya ada di Bali, bisa membangkitkan ekonomi, terutama pariwisata Bali.
Namun, dengan batalnya drawing Piala Dunia U-20 di Bali itu membuat kelanjutan gelaran Piala Dunia U-20 di Indonesia itu menjadi teka-teki.
"Kami tetap berharap ajang FIFA World Cup U-20 tetap berjalan sesuai agenda FIFA, karena secara resmi belum ada statement dari FIFA atas pembatalan drawing dan pembatalan eventnya," jelas Ketua Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali (APPMB), Wayan Puspa Negara, Selasa (28/3/2023).
Kalaupun hanya drawing dipindahkan, kata Puspa, itu tidak masalah.
"Namun jika sampai perhelatan FIFA World Cup U20 dibatalkan dan dialihkan ke negara lain maka runtuhlah harapan kita, harga diri bangsa pun terlihat gelap," papar Puspa.
Puspa juga menyinggung soal akan hadirnya even World Beach Game di Bali di tanggal 5 Agustus sampai 12 Agustus 2023 yang juga akan menghadirkan atlet dari Israel. Dia mempertanyakan apakah ini juga akan dipersoalkan.
"Padahal di bulan Maret 2022 tanggal 20-22 Maret telah hadir di Bali delegasi Israel dalam Iternational Parlianment Union dan aman-aman saja, kenapa justru di saat momentum kehausan bangsa ini akan sepak bola pentas di Piala Dunia ada persoalan dengan Israel?" kata Puspa penuh tanya. (*)
Baca Juga:Pak Yan Koster Plintat-plintut, Pelaku Pariwisata Kecewa, Buntut Tolak Israel di Piala Dunia U-20