Suara Denpasar - Najwa Shihab dikenal sebagai salah satu jurnalis yang sering membahas berbagai isu pemerintahan.
Pola pikirnya yang mendalam dan kritis kerap membuat publik takjub, namun menyebabkan nyali pejabat menciut.
Karena alasan itu, Najwa Shihab kerap diminta terjun ke dunia politik. Hal itu dia ungkapkan saat tampil sebagai bintang tamu di podcast Denny Sumargo (Densu) akhir tahun lalu.
"Aku tuh ditanyain ini sering banget. Setiap kali ada kontestasi politik, pasti namaku diseret-seret. Berusaha dikait-kaitkan atau apapun gitu ya," ujar Najwa Shihab seperti dikutip dari kanal YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, Selasa (28/3/2023).
Baca Juga:Ngobrol Bareng Anang Hermansyah, Najwa Shihab Ngegas Bela Ibu-Ibu Pakai Daster, Ada Apa?
Namun untuk saat ini, dia merasa lebih ingin menjadi masyarakat sipil yang tak terkait dengan pemerintahan.
"Sekarang tuh lebih banyak banyak manfaatnya berada di luar pemerintahan, dibandingkan ada di dalam. Ngitung-ngitung mudharat ya, sekarang ada manfaatnya gitu," paparnya.
Najwa Shihab tak menutup kemungkinan jika suatu hari nanti dia akan menjadi politisi.
"Tapi aku nggak menutup kemungkinan kalau ada suatu masa di mana aku melihat kayaknya lebih bermanfaat kalau ada di dalam (pemerintahan)," terangnya.
"Tapi hari ini, detik ini, posisi sekarang, rasa-rasanya lebih perlu menguatkan warga negaranya, dibandingkan menjadi pejabat negara," lanjutnya.
Baca Juga:Aslinya Cengeng! Ketemu Ari Lasso, Najwa Shihab Langsung Nangis
Saat ditanya apakah dia pernah ditawari menjadi pejabat negara, Najwa Shihab langsung membenarkan.
"Dari dulu itu (ditawari) jadi anggota DPR-lah, bupati, wakil bupati, wakil gubernur. Tawaran-tawaran itu selalu ada, dan aku selalu pada posisi ya aku selalu ngecek, ini lebih banyak manfaatnya atau enggak," terangnya.
Saat ditanya ingin menjadi menteri apa, wanita yang akrab disapa Nana ini mengaku ingin mulai dari bawah dulu seperti menjadi anggota DPRD tingkat kota atau provinsi. Sebab dengan begitu, dia bisa lebih bermanfaat untuk masyarakat.
"Menurutku ya, untuk bisa berbuat yang real dan nyata, itu tuh kayak misalnya di pemerintahan tingkat dua. Kalau mau masuk politik, mulai dari tingkat lokal. Apakah DPRD kota, DPRD provinsi, jadi bupati, jadi walikota," jelasnya.
"Maksudku kalau lu memang ingin berbuat sesuatu yang real gitu ya, itu di pemerintahan daerah, itu tuh bisa betul-betul real loh pekerjaan-pekerjaannya," lanjutnya.
Karena itulah Najwa Shihab tak habis pikir dengan oknum yang tiba-tiba memintanya menjadi menteri. Dia bahkan dengan kocak menyinggung soal Presiden dan Wakil Presiden yang menurutnya bisa mendatangkan lebih banyak manfaat.
"Menteri itu tataran kebijakan. Kalau ngomong kebijakan, ya sekalian Presiden atau Wakil Presiden dong. Kenapa menteri? Lagian awal-awal kok nawarinnya menteri. Kalau eksekutif ya, gue tuntut top dong!" sindirnya sambil tertawa.
Tanggapan Densu pun tak kalah kocak. Dia berkomentar, "Serius sekali. Wapres? Awas loh ya, 2024 lo nongol di Wapres, awas ya!"
Najwa Shihab menambahkan, "Kalau rumusan kebijakan, kebijakan yang tertinggi. Kalau mau real dan ingin melakukan hal-hal yang ini, ya di tingkat dua itu bisa real banget loh!"(*/Ana AP)