Suara Denpasar – Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah membantah telah melakukan politik uang. Bantahan ini menyusul ramainya video pembagian amplop berlogo PDIP yang bergambar dirinya serta Bupati Sumenep Achmad Fauzi.
Isu politik uang ini diketahui setelah beredar sebuah video di akun Twitter @Aiek_Spechless, yang memperlihatkan seorang warga sedang memberikan amplop berwarna merah kepada Jemaah.
Menariknya, pada amplop tersebut terdapat gambar banteng khas PDIP, kemudian juga ada dua wajah politisi tersebut. Diduga isi dari amplop itu sebesar Rp300 ribu.
“Katanya masjid tak boleh buat kegiatan politik ?! Lalu, yang dilakukan @PDIP_Perjuangan ini apa namanya ?! Bagi-bagi amplop merah simbol PDIP isi Rp300 ribu,” tulis akun tersebut.
Maraknya kabar tersebut akhirnya membuat Said Abdullah selaku Ketua DPP PDIP ini lantas menjelaskan duduk perkaranya. Dia tidak membantah jika uang tunai itu memang berasal dari dirinya dan sejumlah kader PDIP. Namun, ia berkilah pembagian uang itu bukan dalam rangka politik.
Said mengklaim, ia bersama para pengurus cabang PDI Perjuangan se-Madura membagikan sembako sebanyak Rp175 ribu yang ditujukan kepada warga miskin. Sembako itu dibagikan dalam rangka reses, baik dalam bentuk sembako maupun uang tunai.
“Saya perlu menjelaskan kepada media massa, seperti di-framing oleh sebuah akun anonim di media sosial, kami membagikan uang ke warga Madura. Saya bersama para pengurus cabang PDI Perjuangan se Madura memang rutin membagikan sembako dan uang kepada warga fakir miskin. Uang itu saya niatkan sebagai zakat mal,” terang Said, dikutip dari Suara.com, Senin(27/3/2023).
Kegiatan rutin ini, kata Said dilakukan setiap tahun sejak 2006 lalu. Said juga menyebutkan zakat mal ini dibagikan di Masjid Abdullah Sychan Baghraf, masjid yang diklaim didirikan secara gotong royong.
Said menegaskan kembali bahwa tudingan politik uang yang ditujukan kepada dirinya tidak tepat.
“Jadi kalau itu dikesankan money politic tentu salah alamat,” tuturnya.
Baca Juga:Waduh! Drawing Piala Dunia U-20 di Bali Batal, Argentina Siap Tikung Indonesia Jadi Tuan Rumah?
Dia menyampaikan setiap reses, selaku anggota DPR tentu dirinya menerima uang reses. Uang reses itulah yang kemudian ia bagikan sepenuhnya ke rakyat dalam bentuk bantuan sembako. Kata dia, uang itu bagian dari akuntabilitas publik yang harus dilakukan.
Ia lantas menerangkan kenapa pembagian sembako dalam bentuk uang tunai dibagikan menggunakan amplop bergambar logo PDIP.
“Kenapa ada logo PDI Perjuangan? Sebab sebagian kader bergotong-royong dan itu juga diniatkan zakat mal,” katanya.
Kembali Said menegaskan bahwa uang tersebut bukan merupakan bagian dari kampanye yang diatur Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Jadi jangan digiring ke arah sana. Saya sangat paham apa yang harus kami patuhi sebagai caleg di masa kampanye. Jangankan masa kampanye, caleg saja saat ini belum ditetapkan oleh KPU,” pungkas Said. (Rizal/*)