Suara Denpasar – Gubernur Bali Wayan Koster secara terang-terangan menolak Timnas Israel bermain di Bali pada gelaran drawing piala dunia U-20.
Penolakan Timnas Israel bermain di Bali setelah Wayan Koster mengirim surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Zaenudin Amali.
Surat penolakan Timnas Israel bertanding di Bali tersebut dikirim oleh Wayan Koster pada Selasa 14 Maret lalu.
Pertimbangan alasan alasan Wayan Koster menolak Timnas Israel bermain di Bali adalah bahwa kebijakan politik Israel terhadap Palestina tidak sesuai dengan kebijakan politik pemerintahan Indonesia.
Baca Juga:Ulang Tahun, Begini Harapan Mamah Dedeh untuk Krisdayanti: Semoga Bisa...
"Kami, pemerintah Provinsi Bali menyatakan menolak keikutsertaan tim dari negara Israel untuk bertanding di Provinsi Bali," tulisnya Wayan Koster yang tertuang dalam surat yang dikirim ke Menpora.
Tidak hanya Wayan Koster yang melakukan penolakan Timnas Israel untuk tidak bermain di Bali dan Indonesia saat drawing Piala Dunia U-20.
Ternyata juga dari cucu pendiri negara Israel Miko Peled yang juga aktivitas hak asasi manusia (HAM) dan penulis anti Zionis juga melakukan penolakan keras terhadap Timnas Israel.
Dia menyebut tidak boleh ada toleransi terhadap Israel dan Zionisme. Tidak untuk diizinkan tim Israel masuk ke Indonesia dan bermain.
“Saya mohon kepada bapak presiden dan saya mohon kepada seluruh penduduk Indonesia, bila mengizinkan tim sepakbola Israel bermain dan masuk Ke Indonesia sama saja dengan memberikan izin kepada Israel untuk melanjutkan pembunuhan dan penindasan kepada para penduduk Palestina serta saya mengatakan kepada Israel bahwa mereka bisa melakukan hal itu,” pesannya.
Baca Juga:Hasil MotoGP Portugal: Juara Dunia Francesco Bagnaia Menangi Seri Pembuka Musim 2023
“Dan membuat negara muslim seperti Indonesia terlihat tidak peduli dengan tindakan Israel. Palestina tidak bisa memenangkan peperangan ini sendirian,” sambungnya seperti dikutif dari Kanal YouTube TVOneNews, yang tayang 9 hari lalu.
“Mereka tidak bisa mendapatkan kemerdekaan mereka tanpa dukungan kita. Kita sudah melihat beberapa negara Arab dan beberapa negara muslim sekarang terbuka terhadap Israel. Ini adalah fenomena berbahaya, nama saya adalah Miko Peled,” tulisanya. ***