Suara Denpasar - Momen mengejutkan ketika Rocky Gerung, Intelektual Indonesia itu melempar kertas pertanyaan milik seseorang, kabar itu viral di sosial media.
Momen itu terjadi dalam suatu forum dialog, dimana orang-orang di dalamnya membahas tentang demokrasi, termasuk hadir sosok yang kerap dipanggil bung RG sebagai narasumber.
Mulanya, seorang pemuda menyampaikan pertanyaan kepada bung RG atau bung Rocky sambil membaca teks yang telah ia susun.
"Menurut bung Rocky demokrasi yang berada di Indonesia pada saat ini apakah telah berjalan sesuai dengan harapan daripada founding father kita?," tanya pria itu sambil membaca teks di kertas.
Baca Juga:Norman Kamaru is Back, Kini Gabung Partai Politik?
Video itu diunggah oleh channel YouTube KULIAH AKAL SEHAT, dengan judul 'Terbaru! Rocky Gerung Lempar Kertas Pertanyaan Anak Muda di Depan Forum Diskusi', dilansir Suara Denpasar pada Sabtu, (25/3/2023).
Kemudian, sebelum menjawab pertanyaan pria itu, bung Rocky menanyakan balik tentang perbedaan pertanyaan yang diucapkan pria itu dengan yang ditulisnya.
"Apa bedanya pertanyaan yang kau baca dengan pertanyaan yang kau ucapkan dan kau baca? Apa bedanya?," tanya Rocky.
Pria itu sedikit kesulitan dalam menjawab pertanyaan Rocky Gerung, ia pun menjelaskan bahwa teks pertanyaan itu sudah disusun di rumah sebelumnya.
Kemudian, Rocky menjelaskan bahwa kalau sesuatu sudah disusun artinya sesuatu itu ada di otak seseorang.
Baca Juga:Ayu Dewi Pamerkan Aksi Romantis Regi Datau Saat Malam Minggu: Bijinya Masuk
"Kalau you udah susun artinya ada di otakmu gitu," ujarnya.
"Jadi buang aja itu, buang buang! Ini ni ni gaada ini," ujar Rocky melanjutkan.
Kemudian Rocky Gerung terlihat merusak kertas pertanyaan tersebut menjadi gumpalan kertas, kemudian ia lempar kertas tersebut ke belakangnya.
Rocky Gerung kemudian melanjutkan penjelasannya tentang teks pertanyaan yang dibawakan oleh pria tersebut.
"Yang anda susun di rumah itu gak mungkin anda bawa di sini kalau suasana berubah gitu," ujarnya.
Dirinya juga menyampaikan analogi terkait penjelasanya dengan perumpamaan disertasi.
"Disertasi yang anda tulis tadi pagi, sore ini sudah berubah tesisnya tuh," ujarnya melanjutkan.
"Jadi pastikan bahwa kita selalu punya stok argumen sesuai dengan keadaan real time," ujarnya melanjutkan.
Rocky Gerung menjelaskan bahwa forum dialog intelektual berbeda dengan forum formal yang diadakan oleh pejabat daerah, dimana mereka harus menggunakan teks lantaran perlu ada arsip.
Menurutnya, forum yang sedang berlangsung itu harus berjalan secara mengalir sesuai kondisional dengan stok argumentasi tanpa teks.(Rizal/*)