Suara Denpasar – Di balik kesuksesannya sebagai konglomerat jalan tol, siapa sangka Jusuf Hamka ternyata pernah nyaris meninggal dunia hingga tiga kali.
Cerita kelam tersebut diketahui saat Jusuf Hamka sedang berbincang-bincang santai dengan Tengku Wisnu dan Zaskia Sungkar di kanal YouTube The Sungkars.
Saat masih kecil tahun 1960-1970-an, Jusuf Hamka pernah hampir mati tenggelam dan terbawa arus kali Ciliwung di samping Masjid Istiqlal, Jakarta.
Peristiwa celaka itu terjadi setelah dirinya cekcok dengan seorang kawan yang merasa iri dengan uang yang dia miliki. Akhirnya, temannya itu tega mendorong Jusuf Hamka dan membuatnya jatuh ke sungai.
Baca Juga:Cek Fakta: Jusuf Hamka Bagi-bagi Uang Buat Bayar Utang? Begini Klarifikasinya
Babah Alun kecil teriak-teriak, dadanya sesak, tiap kali mencoba bernafas, paru-parunya terisi air hingga dadanya sesak. Nyawanya saat itu nyaris melayang, namun beruntung seorang tukang semir bernama Zabir lompat langsung ke sungai untuk menolong Jusuf Hamka.
Sesaat setelah selamat, ia pun langsung mengeluarkan semua uang yang dia miliki untuk diberikan kepada Zabir, tetapi di tolak. Jusuf dan Zabir lalu menjadi sahabat. Namun, setelah tiga bulan, tukang semir sepatu itu justru hilang tak ada kabar.
Selain hampir mati tenggelam, nyawanya juga hampir melayang saat dikeroyok oleh segerombol orang.
“Waktu tahun 1982 sehabis saya masuk Islam itu saya perah dikeroyok oleh saudara-saudara saya di Indonesia Timur,” kata Jusuf Hamka.
Setelah ditelusuri alasan Jusuf Hamka dikeroyok orang karena ada komunitas Tionghoa yang rupanya tidak menyukai keberadaan anak angkat Buya Hamka ini.
Sambil mengenang peristiwa kelamnya, Jusuf Hamka bersyukur masih diberikan kesempatan hidup oleh Allah. Padahal saat itu, dia bisa saja meninggal dunia karena orang-orang mengeroyoknya begitu sadis dan tanpa ampun.
Baca Juga:Penting! Motivasi Hidup ala Jusuf Hamka, si Sultan Bos Jalan Tol
“Saat saya dikeroyok, saya ingat banget. Tubuh saya sampai dilempar pecahan botol sampai baju saya robek. Tapi anehnya kulit saya tidak ada yang robek,” ungkapnya.
Ketika peristiwa pengeroyokan itu, Jusuf Hamka mengalami luka di bagian mata. Selebihnya, tubuh Babah Alun tidak mengalami luka apa pun.
“Padahal saya tidak punya ilmu kebal, tidak punya ilmu apa-apa. Saya punyanya ilmu makan nasi saja. Saya percaya itu pasti pertolongan Allah,” imbuhnya.
Selanjutnya kejadian ketiga, dia alami ketika mobilnya hampir terbakar di Jalan Cempaka Putih pada 2022 silam, saat dirinya baru pulang dari sebuah restoran sushi di Rawamangun.
Tiba-tiba supir pribadi yang duduk di sampingnya memberitahukan bahwa listrik mobil yang mereka tumpangi mendadak mati. Rem mobilnya pun tidak bisa dipijak.
“Jadi pas di Pulomas, (mobil) saya gak bisa direm. Terus lampu semuanya mati. Saya tanya (supir) ‘yang bener kamu?’ bener katanya,” tutur Jusuf Hamka menceritakan peristiwa tersebut.
Tidak lama, ada seorang pengemudi ojek teriak-teriak memberitahukan mobil yang mereka tumpangi mengeluarkan percikan api.
Mendengar hal itu, Jusuf Hamka langsung mencokel pintu di sampingnya yang beruntungnya terbuka. Dengan tenang, ia pun memberikan instruksi kepada sang supir.
“Saya bilang jangan disundul dulu, takutnya kalo kesundul kekencengan, kacanya ke kita,” instruksi Jusuf Hamka saat itu.
Setelah mobil akhirnya berhenti dengan sendiri, dia bersama supir pribadinya itu pun berhasil keluar dengan selamat. Namun, mobilnya tidak bisa diselamatkan karena terlalap api yang begitu besar. (*/Dinda)