Suara Denpasar - Piala Dunia U20 akan digelar di Indonesia pada 20 Mei - 1 Juni 2023 mendatang. Beberapa wilayah yang ditunjuk menjadi tempat pergelaran piala dunia itu adalah Jakarta, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali.
Gubernur Bali, Wayan Koster pun telah bersurat ke Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI. Tujuannya adalah menolak Timnas Israel bermain di Bali.
Alasan Koster menolak Timnas Israel bermain di Bali adalah bahwa kebijakan politik Israel terhadap Palestina tidak sesuai dengan kebijakan politik pemerintahan Indonesia.
"Kami, pemerintah Provinsi Bali menyatakan menolak keikutsertaan tim dari negara Israel untuk bertanding di Provinsi Bali," begitu kata Koster yang tertuang dalam surat.
Baca Juga:Wayan Koster Larang Turis Sewa Motor, Persadha Nusantara: Itu Sikap Reaktif dan Sementara
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik Boni Hargen menyebut logika Koster tidak masuk akal.
"Gubernur Bali bahkan mengirim surat resmi untuk minta supaya tim nasional Israel jangan bertanding di Bali. Ini kan logika yang tidak masuk akal," kata dia melalui akun TikToknya @bonihargens81.
"Saya mungkin akan mengirim WhatsApp ke Pak Wayan tapi mungkin tidak ada gunanya juga karena surat itu sudah dikirim. Dan itu sikap beliau, tentu harus dihormati juga," sambungnya.
Menurut Boni, penolakan terhadap Timnas Israel merupakan sikap yang tidak bijak. Karena Indonesia masuk dalam radar calon negara penyelenggara piala dunia 2034.
Dalam pandangannya kalau Indonesia menolak Timnas Israel pada piala dunia U-20 ini maka mimpi menjadi tuan rumah piala dunia 2034 akan sia-sia.
Baca Juga:Gubernur Bali I Wayan Koster Larang WNA Rental Kendaraan Motor
"Mengurus u twenty aja kita gak bisa bagaimana mau ngurus word cup, Indonesia loh masuk radar calon tuan rumah piala dunia 2034," jelas Boni.
Lawan debat Rocky Gerung itu menilai Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U-20 justru harus menerima Timnas Israel dengan baik. Jika ingin menunjukan bahwa Indonesia adalah bangsa yang ramah, sekalipun dengan negara yang berbeda secara garis politik.
"Kita harus tunjukan pada dunia bahwa Indonesia bangsa yang ramah, bangsa yang toleran, bahkan terhadap kelompok yang kita anggap bertentangan dengan perspektif politik luar negeri kita, kita harus tetap bersikap baik, bersikap ramah," jelas Boni.
Lebih lanjut dia mengatakan, kelompok-kelompok yang menolak Timnas Israel termasuk Wayan Koster harus merubah cara berpikirnya. Sebab ajang piala dunia U-20 bukanlah ranah politik apalagi agama.
Menurut dia, menjadi tuan rumah piala dunia U-20 adalah momen penting bagi Indonesia untuk menunjukan kualitas diri bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar.
"Justru ini menjadi menarik, dunia akan bangga melihat Indonesia, kita menyambut Timnas Israel dengan wajah yang ramah dan memperlakukan mereka dengan baik. Itu yang harus kita tunjukan, supaya di dunia kita ini terus dipandang sebagai bangsa yang besar," tandasnya. (*/Dinda)