Suara Denpasar – Pengusaha Jusuf Hamka punya keluarga yang sangat toleran dalam beragama. Terutama pada ayah dan ibunya. Meski dia memutuskan mualaf atau masuk Islam, namun ayah dan ibunya yang Kristen sangat toleran terhadapnya.
Jusuf Hamka, konglomerat yang terkenal sebagai pengusaha jalan tol ini memang menjadi mualaf pada 1981, saat dia berusia 23 tahun. Lelaki yang bernama awal Jauw A Loen alias Alun ini masuk Islam dalam bimbingan Buya Hamka, mantan ketua MUI.
Pria kelahiran 5 Desember 1957 ini cerita kisah toleransi beragama dalam keluarganya itu dalam kanal Youtube Curhat Bang Denny Sumargo. Dia mengatakan, saat dia awal menjadi Muslim, orang tuanya sama sekali tidak melarang. Bahkan, ayahnya, Dr. Joseph Suhaimi, S.H (Jauw To Tjiang) yang merupakan seorang dosen dan ibunya (Siaw Po Swan), Suwanti Suhaimi memberi support.
“Ibu saya itu ibu yang luar biasa hebatnya. Dan ayah saya itu ayah yang luar biasa hebatnya. Toleransi beragamanya,” kata dia.
Baca Juga:Siapkan Timnas Indonesia Kontra Burundi, Shin Tae Yong Sampai Temui Pemuka Agama, Ada Apa?
Dia mencontohkan saat bulan puasa Ramadan pertamanya sebagai seorang muslim. Ketika itu Jusuf dibangunkan ibunya untuk makan sahur.
“Waktu saya puasa pertama, ini saya nggak ngarang. Belive it or not (percaya atau tidak, red), saya bangga ama ibu saya. Saya bangun pagi jam 3, dibangunin ama ibu saya,” kata dia.
Saat itu, sang ibu membangunkannya sambil mengucapkan untuk makan sahur agar bisa puasa. Ia membeberkan percakapannya dengan sang ibu kala itu kepada Densu.
“Puasa,” kata sang ibu ditirukan Jusuf Hamka membangunkannya dari tidur.
“Alun ngantuk, Mah,” kata Jusuf.
Baca Juga:Diminta Pindah Agama, Arie Kriting Tegaskan Tak Ingin Jadi Mualaf sampai Mati!
“Udah, mamah udah masakin.”
“Ya entar lagi deh, Mah.”
“Gak, mamah udah beli penggorengannya (wajan) sendiri. Terpisah. Halal makanannya,” kata sang mama.
Mendengar ucapan sang mama, Jusuf kaget. Dia langsung bangun.
“Ibu saya sampai begitu mendukung saya. Padahal saya nggak minta. Saya langsung bangun,” katanya.
Pada puasa hari pertama itu, Jusuf mengaku sudah kehausan pada siang hari. Dia pun bilang ke mama-nya bahwa dia sudah tak tahan puasa. Saat itu, AC sesuatu yang mahal. Kebetulan di kamar ibunya ada AC window yang ngetren zaman itu.
“Ibu saya bilang, ‘udah kamu tidur aja di kamar mamah, nanti magrib mamah bangunin’,” kata Jusuf.
Sampai Pukul 3 sore sudah sudah gelisah ingin membatalkan puasa. Akhirnya Jusuf Hamka benar-benar tidur di kamar mamanya. Dan benar saja, saat mangrib tiba, dia dibangunkan mamanya.
“He, bangun sudah magrib. Makan,” kata Jusuf menirukan ucapan ibunya dalam tayangan Mei 2021 lalu. (*)