Suara Denpasar - Sholat tarawih adalah salah satu sholat sunnah yang dilaksanakan di malam hari pada bulan Ramadhan.
Biasanya, umat Islam akan berbondong-bondong melaksanakan sholat tarawih secara berjamaah di masjid atau mushola.
Hal ini sejalan dengan sabda Nabi Muhammad SAW bahwa sholat tarawih afdholnya dilaksanakan secara berjamaah seperti sholat ied.
Namun, di masa modern kini banyak orang yang terhalang dari melaksanakan sholat tarawih berjamaah.
Baca Juga:Pilpres 2024 Diprediksi Muncul Lebih dari Dua Pasangan Calon Capres-Cawapres
Pasalnya banyak di antara mereka yang harus bekerja shift malam atau belum pulang dari tempatnya bekerja.
Menurut dai sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon, Buya Yahya, ada solusi bagi mereka yang terkendala tidak bisa melaksanakan sholat tarawih karena tuntutan pekerjaan.
Buya Yahya membenarkan bahwa sholat tarawih sama dengan sholat sunnah lain seperti sholat idul Fitri, idul adha, dan qiyamul lail di bulan Ramadhan.
Semua sholat sunnah ini dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah dengan tujuan meningkatkan kekhusyukan dan semangat.
Namun demikian, bagi umat Islam yang terkendala melaksanakan sholat tarawih secara berjamaah, ia diperbolehkan melaksanakan sholat secara munfarid atau sendirian.
Baca Juga:3 Pemeran The Penthouse Ini Akan Reuni di Drama Korea Thriller Terbaru
Dalam video ceramahnya yang diunggah kanal YouTube Al-Bahjah TV pada 15 Mei 2018, Buya Yahya memberikan contoh konkrit seperti seseorang yang harus pulang dari tempatnya bekerja pada pukul 7 malam.
Meskipun ia harus ngebut untuk sampai di rumah, mustahil baginya bisa melaksanakan sholat tarawih berjamaah di mushola atau masjid.
Pun demikian, jika ia memaksakan sholat di tengah perjalanan, bisa jadi ia akan pulang ke rumah larut malam.
"Mungkin pulang kerja jam 7, anda mau ngebut seperti apapun, di rumah anda ga akan ngejar. Kalau tarawih di tempat akan kemaleman sampai di rumah, karena rumahnya jauh," terang Buya Yahya dikutip Suara Denpasar, Kamis (23/3/2023).
Maka menurut Buya Yahya, dalam kondisi seperti ini patutlah seseorang menirukan cara Nabi.
"Saat melakukan perjalanan dan anda berada di atas kendaraan, maka diperbolehkan untuk sholat di atas kendaraan, ini ilmu. Nabi melakukan sholat di atas kendaraan, Nabi melalukan sholat di atas untanya, dan kiblatnya adalah kiblat kendaraan mu, sholat tarawih sendiri boleh dalam kondisi tersebut" jelas Buya Yahya lagi.
Lebih lanjut, Buya Yahya menyimpulkan bahwa Allah memberikan kemudahan dan kelonggaran bagi mereka yang terkendala sholat tarawih secara berjamaah, dengan melakukannya sendiri di rumah.
Namun demikian, sholat tarawih secara berjamaah dinilai lebih memiliki keutamaan.