Suara Denpasar – Gibran mengajak Dubes Uni Emirat Arab (UEA), Abdulla Salem Al Dhaheri mengelilingi Solo Safari, sembari menjamu makan siang di restoran Makunde sambil ditemani singa. Tanpa disangka, adegan kocak justru harus dilihat keduanya.
Sebelum ke area restoran, Wali Kota Surakarta itu mengajak Dubes UEA mengelilingi area Solo Safari, dengan menaiki wara-wiri khusus yang disediakan untuk para pengunjung.
Keduanya juga sempat menghampiri beberapa rombongan pengunjung yang ingin berfoto, sebelum tiba di restoran Makunde untuk bersantap kuliner sambil ditemani satwa dari dekat.
Sambil menikmati hidangan mewah yang disajikan, Gibran dan Dubes UEA tampak larut dalam obrolan sembari menikmati singa yang hilir mudik.
Baca Juga:Sebut Desa Adalah Cerminan Bangsa, Bamseot: Kalau Desa Berantakan, Indonesia Berantakan
Namun, tanpa diduga seekor singa jantan datang menghampiri singa betina, lalu keduanya melakukan adegan kawin di hadapan Dubes UEA.
Sontak saja hal itu mengundang reaksi kaget dari Dubes UEA, yang kala itu sedang berfoto dengan seorang anak perempuan berbaju pink.
Sementara Gibran tampak menoleh sebentar ke arah sepasang singa itu, lalu kembali memalingkan muka.
Gerak-gerik anak sulung Presiden Jokowi itu juga tak luput dari perhatian para pengunjung lain. Keadaan tak terduga itu nampaknya malah membuat situasi restoran jadi lebih hangat.
Momen pertemuan kedua orang berkepentingan itu dibagikan melalui tayangan video yang diunggah di kanal YouTube Berita Surakarta, Sabtu (18/3/2023).
Baca Juga:Rekam Jejak Dua Menteri yang Disentil Keras Usai Larang Thrifting Impor
Diketahui, pertemuan antara Wali Kota Surakarta Gibran dan Dubes UEA itu bertujuan untuk membahas soal perencanaan pembangunan rumah sakit spesialis yang akan dilakukan pemerintah Uni Emirat Arab di Kota Solo.
Selepas pertemuan tersebut, Gibran mengaku kepada wartawan saat ini dia masih bingung mengenai lokasi rumah sakit yang akan dibangun. Hal ini lantaran pihak UEA meminta luas tanah 3 hektare, sedangkan di Solo sudah tidak ada lokasi seluas itu.
“(Untuk lokasi) belum, nanti sambil jalan. (Rekomendasi) aku juga bingung karena mereka menginginkan ada 3 hektare lahan tanah. Dan sebesar itu sudah tidak ada (Solo),” tuturnya.
Gibran juga menawarkan solusi agar Rumah Sakit Daerah di Kota Solo di-upgrade. Menurutnya, Dinas Kesehatan dan Perwakilan UEA telah mengunjungi dua rumah sakit daerah di Solo, yakni RSUD Bung Karno dan Fatmawati atau Ngipang.
“Tadi saya proposed bagaimana kalau meng-upgrade rumah sakit yang sudah ada, saran saya itu. Rumah sakit daerah, kemarin Bu Ning (Kepala Dinas Kesehatan) mengajak ke Ngipang dan Bung Karno,” pungkasnya. (Rizal/*)