Suara Denpasar – Mengawali pembuka videonya Abdi Suardin dalam channel YouTubenya berkata tentang orang-orang yang bermental miskin. Meminjam kalimat dari Jack Ma, “Orang yang bermental miskin adalah mereka dari kalangan orang-orang yang paling susah dilayani”. Begitulah orang-orang yang punya metode berpikir selalu mengedepankan alasan ini dan itu.
Menurut Abdi Suardin, orang-orang yang punya sikap seperti di atas, walau sudah diberi sebuah peluang menganggap itu sebuah jebakan, padahal tawaran yang gratis. Ditawari investasi yang kecil, bagi mereka hasil tidak besar atau kurang memuaskan dan sebaliknya ada investasi yang besar diberikan, justru melemahkan diri lagi dengan merasa tak memiliki modal. Diajarkan skill yang baru, alasannya tidak punya pengalaman. Selalu saja berkutat dengan beragam alasan.
Kata Abdi Suardin dalam YouTubenya, “selalu berpikir lebih banyak dari pada Professor, namun bertindak lebih sedikit dari pada orang buta.”
Banyaknya alasan yang selalu menjadi tameng bagi mereka yakni orang-orang yang bermental miskin tersebut, tanpa disadari itu telah menjadi ‘darah daging’ dalam diri mereka. Apa pun bentuk kebaikan yang diberikan atau ditawarkan tak lagi bermakna dan bermanfaat.
Penolakan demi penolakan yang kerap mereka sampaikan tanpa berpikir bahwa hidup ini terus bergerak, berjalan tanpa menunggu siapa pun hingga mereka kemudian menyesali hidupnya telah sia-sia.
Abdi Suardin melanjutkan bahwa orang-orang yang bermental miskin ini dengan orang-orang gagal hampir selalu memiliki kesamaan, dimana sepanjang hidup mereka hanyalah menunggu dan menunggu kesempatan akan datang. Berharap semua yang mereka inginkan dan pikirkan ada di hadapan mereka baru kemudian mengambil tindakan.
Lalu bagaimana cara untuk bisa hidup lebih baik di masa depan? Dengan cara memilih pilihan yang sulit. Beberapa pilihan berikut ini bisa menjadi Langkah awal untuk memulainya. Di antaranya membuat rencana-rencana untuk kehidupan, mendisiplinkan diri terhadap waktu, mempelajari hal-hal baru dan tetap menjaga ilmu-ilmu yang sudah lama, berteman dengan orang yang bisa diajak bertumbuh bersama.
Mungkin saja, mengawali pilihan-pilihan tersebut kita akan mengalami kesulitan. Tetapi jika dengan semangat dan tekad yang kuat, pasti bisa serta melakukannya secara konsisten. (*/Dinda)
Baca Juga:Gak Berbuka Puasa Bareng Anak Lagi, Begini Kata Indra Bekti Usai Digugat Cerai Aldila Jelita