Suara Denpasar - Direktur Regident Korlantas Polri, Brigjen Pol Yusri Yunus mengatakan, penerbitan buku-buku ujian teori, atau QR Code untuk kemudahan masyarakat dalam mengurus pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM)
"Kami taruh di tempat umum seperti kereta, pesawat, kemudian perpustakaan-perpustakaan dalam bentuk buku, serta platfrom-platfrom media sosial yang ada," ungkap Yusri Yunus seperti dikutip dari laman Divhumas Polri, Selasa (7/3/2023).
Menurut Yusri, bagi masyarakat yang malas membuka google atau mempelajari teori-teori tentang tes pembuatan SIM kendaraan .
Bisa melihat atau membuka kembali buku tersebut jadi masyarakat tidak usah bingung kembali untuk mempelajari pembuatan SIM darimana.
Baca Juga:Larang Anak Buah Pamer Harta, Kekayaan Wali Kota Makassar Tembus Rp 204 Miliar
"Sekarang ujian teorinya seperti itu ada 520 soal yang sudah disiapkan dalam bentuk animasi, ada yang menyangkut masalah pengetahuan, menyangkut masalah yang bisa berakibat fatal kecelakaan, jadi banyak jenis-jenis yang disediakan," tuturnya.
Berdasarkan hasil penelitian, terdapat pelatihan zigzag dan angka delapan yang dilakukan saat ujian pratek SIM digunakan untuk melatih kepekaan reflek pengendara jika menghadapi kecelakaan di jalan, sehingga pengendara dapat mengambil gerakan reflek langsung.
"Namanya etika berkendaraan yang kita harapkan kepada masyarakat itu kita mengajarkan dia ber-reflek, refleknya harus ada dan tahu kenapa harus ada ujian angka delapan untuk membuat pengendara terbiasa jika nantinya mengalami kaget karena masalah di jalan raya," terangnya. (*/Ana AP)