Suara Denpasar – Kali ini beredar kabar mengenai video skandal panas antara Mario Dandy dan Agnes Gracia Haryanto alias Agnes yang bocor, usai diserahkan oleh Shane Lukas kepada pihak polisi.
Video tersebut dibagikan melalui kanal YouTube Warta Informasi pada Minggu, 5 Maret 2023.
“Terkuak, Shane blak blakan serahkan video panas Agnes & Mario Dandy,” demikian narasi pada judul video.
Tayangan berdurasi 5 menit 59 detik itu, kini sudah ditonton sebanyak 12.989 kali, serta dipenuhi oleh berbagai komentar warganet.
Baca Juga:CEK FAKTA: Bharada E Keracunan di Penjara Buntut Teror Sambo, Benarkah?
Sementara thumbnail pada video, menayangkan seorang laki-laki dengan baju tahanan tengah berada di kantor polisi, serta ada pula layar monitor yang menampilkan adegan tidak senonoh yang diklaim sebagai video panas Mario dengan pacarnya.
Lantas, benarkah jika Shane telah menyerahkan video skandal Agnes dan Mario Dandy ke polisi?
Penjelasan:
Berdasarkan penelusuran Suara Denpasar dari video tersebut, narator tidak memperlihatkan bukti yang menunjukkan bahwa Shane menyerahkan video panas yang dilakukan oleh Agnes dan Mario Dandy.
Alih-alih menjelaskan hal tersebut, narator justu hanya mengulas seputar kronologi peristiwa penganiyaan Mario Dandy terhadap David Ozora.
Bahkan, isi visualisasi di dalam video itu pun hanya menampilkan ilustrasi adegan penganiyaan David, potongan video pandangan dari pakar spiritual, hingga tangkapan layar beberapa artikel berita terkait kasus tersebut.
Sementara mengenai video yang diserahkan kepada polisi, bukanlah video tidak senonoh yang dilakukan Mario Dandy dengan pacarnya, melainkan rekaman video yang menjadi bukti kekerasan yang dilakukan Mario terhadap anak pengurus GP Anshor.
Kesimpulan:
Berdasarkan penjelasan di atas, tidak ditemukan kebenaran yang sesuai dengan isi video tersebut. Pasalnya, narator juga tidak memberikan informasi dan bukti yang valid.
Maka dapat dipastikan bahwa konten tersebut merupakan konten yang tidak benar atau hoaks.
Sehingga informasi yang disajikan dalam video dapat dikategorikan sebagai false connection, lantaran judul dan isi berita yang disajikan tidak sama. (*/Dinda)