Suara Denpasar - Persebaya dan Arema FC terkenal sebagai tim dengan kekuatan yang sepadan. Keduanya memiliki rivalitas yang tinggi pula.
Tidak mudah menggelar pertandingan derby antara Persebaya dan Arema FC. Mengingat pertandingan terakhir mereka digelar pada (1/10/2022) dan menewaskan sekitar 130 orang di Stadion Kanjuruhan Malang.
Karena itu, Panitia Penyelenggara Persebaya Surabaya mengajukan penundaan laga. Pihak Kepolisian Daerah Jawa Timur punya demikian.
Mengapa hal itu terjadi? Karena tempat pertandingan laga derby yang rencananya dilakukan di Stadion Gelora Joko Samudro (GJS) dianggap tidak layak.
Selain itu, tempat laga lainnya, Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) tidak bisa digunakan karena fokus untuk Piala Dunia U-20.
Menelisik hal ini, Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Dirmanto menyatakan baiknya pertandingan derby ini ditunda dahulu.
"Kami merekomendasikan pertandingan antara Persebaya dan Arema untuk ditunda, hal ini kami lakukan karena infrastruktur Gelora Bung Tomo dalam renovasi," papar Dirmanto, dilansir dari Suara Jatim pada Kamis (2/3/2023).
Selain itu, untuk menghindari kericuhan penonton, kepolisian memberikan rekomendasi laga Persebaya VS Arema FC dilakukan tanpa penonton.
Ditambah lagi karena tidak ada stadion yang layak untuk derby ini, kepolisian juga menyarankan menggelar di luar Jawa Timur.
Baca Juga:PN Jakpus Putuskan Pemilu Ditunda, Yusril Ihza Mahendra: Majelis Hakim Keliru
Sebelum pernyataan dari kepolisian, Panpel Persebaya Surabaya meminta PSSI dan PT LIB untuk melakukan penundaan pertandingan Persebaya VS Arema FC. (Rizal/*)