Suara Denpasar - Akulturasi budaya begitu kental terasa di Kalimantan Barat. Menginjakkan kaki di Desa Sedahan Jaya, Sukadana, Kayong Utara, Kalimantan Barat.
Di sana terdapat perkampungan Bali dengan oranmen khas Pulau Dewata. Bahkan, ada Pura Dadia yang begitu besar.
Dalam tayangan video di kanal Yotutube @pie'ie mejink channel terlihat di masing-masing rumah warga transmigran Bali yang sebagian besar asal Karangasem juga dilengkapi dengan sanggah. Tempat persembahyangan bagi keluarga yang tinggal di rumah itu.
"Kalau belum mampu membuat sanggah sendiri bisa numpang di milik orang tua," kata Luna, wanita Dayak Kanayan, Kayung Utara, dikutip denpasar.suara.com, Minggu 19 Februari 2023.
Baca Juga:KPU Bali Akan Bersurat ke Pusat! Status Tersangka, Sekretaris KPU Badung Diganti Pelaksana Harian
Dia menjelaskan dirinya menikah dengan pria Bali anak trasmigran asal Karangasem. Namanya Pak Made.
Dari pernikahan itu sudah terlahir buah kasih bernama Made Prabu. Jelas dia lagi, banyak wanita Dayak yang juga menikah dengan pria asal Bali.
Dan, dirinya juga tidak mengalami kesulitan untuk mengikuti adat maupun budaya Bali karena dibimbing oleh mertua dan sang suami. "Kalau Galungan ramai di sini. Setiap rumah ada penjor," jelas dia.
Lina juga mengaku paham bahasa Bali, meski dalam keseharian bersama sang suami sering menggunakan bahasa Indonesia.
Dia mencontohkan untuk kata sayang atau suka dalam bahasa Bali adalah demen. Ke depan, Lina berharap bisa melihat kampung halaman sang suami di Karangasem, Bali. "Belum pernah ke Bali, ada rencana ke sana," tukasnya.
Baca Juga:Tokoh Masyarakat di Bali Dukung Ganjar Pranowo Jadi Presiden
Kampung Bali di sana terlihat begitu makmur. Rumah warga juga terlihat luas dan bagus. Begitu juga dengan lahan pertaniannya yang sebagian besar di tanami padi terlihat subur dan hijau.
Ini juga menjadi bukti kerja keras dan semangat untuk maju transmigran asal Bali di Kalimantan. ***