Suara Denpasar - Dua siswa Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 3 Denpasar memberi kritik terhadap eksploitasi alam lewat lukisan. Mereka adalah Putu Juana Aris Putra atau Jojo Kelas 8 dan Nur Kristiano Ronaldo atau Ronal kelas 10 SLB Negeri 3 Denpasar.
Kolaborasi dua siswa disabilitas ini menghasilkan lukisan yang epik, sekaligus memberikan kritkan pedas pada pembangunan yang yang merusak lingkungan atau eksploitasi alam.
Dalam kegiatan tersebut, Jojo dan Ronal menggambar pada satu kanvas. Dalam keterbatasannya, Jojo menjelaskan bahwa dia menggambar bumi yang hendak dimakan oleh raksasa. Hal ini tentu menjadi sebuah kritik atas rusaknya lingkungan akibat pembangunan yang kian membabi buta.
Guru SLB Negeri 3 Denpasar, Lilis Febrianti yang juga menjadi salah satu pembicara dalam diskusi tersebut mengatakan bahwa Jojo dan Ronal adalah murid yang aktif di kelas. Mereka aktif melakukan apa yang digemari.
Baca Juga:Bali United Terancam? Eks Vishaka FC Bertekad Bantu Persebaya Bobol Gawang Serdadu Tridatu
"Untuk Ronal, dia memang gemar melukis dan bermain alat musik gong dan gendang, begitupun Jojo sukanya menggambar. Memang untuk belajar membaca berhitung itu memang kurang makanya kita arahkan pada apa yang paling mereka gemari," ujar Lilis Febrianti kepada denpasar.suara.com usai diskusi.
Jojo dan Ronal dihadirkan dalam diskusi dan pameran raya dengan tema 'Pemimpin Harapan Pemilih Pemula Disabilitas Intelektual' yang diselenggarakan oleh komunitas BaleBengong dan SLB Negeri 3 Denpasar di Taman Baca Kesiman, Sabtu (18/2/2023) sore.
Kegiatan itu menghadirkan sejumlah elemen seperti Psikolog, seniman, komunitas-komunitas peduli disabilitas dan perwakilan dari KPU Kota Denpasar sebagai pembicara.
Koordinator kegiatan Ni Ketut Juniantari mengatakan bahwa Jojo dan Ronal dipilih untuk tampil dalam kegiatan tersebut karena yang paling bisa diajak dan punya kemampuan lebih dalam hal melukis. Mereka dipilih dari 15 orang disabilitas yang sudah masuk dalam daftar pemilih pemula pada pemilu 2024 mendatang.
"Karena memang mereka yang paling memungkinkan untuk dihadirkan karena yang paling bisa dilatih dan dididik, yang lainnya masih malu ketemu orang baru," kata Juni.
Baca Juga:Begini Modus Pegawai Pos Baturiti, Kuras Dana Pensiun Veteran di Bali
Lebih lanjut, Juni menjelaskan bahwa komunitasnya yaitu BaleBengong sudah bekerja sama dengan SLB Negeri 3 Denpasar untuk melakukan kelas belajar jurnalisme warga tentang pemimpin harapan bagi disabilitas yang sudah masuk usia pemilih pemula.
"Kita udah bekerja sama dengan SLB Negeri 3 Denpasar sudah hampir 2 bulan untuk mengadakan kelas jurnalisme warga kepada disabilitas intelektual khusus yang pemilih pemula. Di kelas itu ada 15 orang siswa yang umurnya pemilih pemula.
Di sana kita pengen mendorong anak-anak ini bisa paham tentang hak pilih menjelang pemilu 2024. Terlebih kepada bagaimana sih pemimpin harapan versi mereka. Dari hasil belajar bersama itu kita dapatkan pemimpin harapan versi mereka itu seperti superhero-superhero yang ada di film maupun di game," pungkas Juni. (*/Aryo)