Suara Denpasar – Anak sulung anggota DPR RI, Dedi Mulyadi tampaknya sudah pesimistisbisa maju sebagai calon bupati atau calon wakil bupati di Pilkada Purwakarta 2024. Dia pun sudah menyiapkan jalur politik yang akan ditempuh.
Memang, Maula Akbar sebetulnya memiliki kans besar untuk bertarung dalam Pilkada di Purwakarta. Dia adalah ketua parpol pengusaha di Kabupaten Purwakarta.
Sebagaimana diketahui, Maula Akbar saat ini menjadi sebagai ketua DPD II Partai Golkar Purwakarta. Saat ini Golkar adalah partai pemilik suara paling banyak di kabupaten yang saat ini dipimpin Anne Ratna Mustika, ibu tirinya.
Akan tetapi, Maula Akbar akan terjegal dalam kontestasi di Pilkada Purwakarta 2024 mendatang karena faktor usia yang belum mencukupi. Syarat sebagai cabup atau cawabup adalah berusia minimal 25 tahun saat penetapan calon bupati dan calon wakil bupati.
Baca Juga:Ambu Anne Nangis saat Ditanya Maju Lagi di Pilkada Purwakarta 2024, Ternyata karena Dedi Mulyadi?
Pemungutan suara Pilkada serentak diperkirakan akan digelar November 2024. Sedangkan penetapan calon biasanya beberapa bulan sebelum pemungutan suara. Diperkirakan penetapan calon bupati/ cawabup sekitar Agustus 2024. Sedangkan Maula Akbar baru genap 25 tahun pada 4 November 2024 mendatang, artinya usia dia kurang sekitar 2 bulan.
Dengan waktu yang tidak mencukupi, Maula Akbar pun sudah menyadari hal tersebut. Dia pun sudah menyiapkan jalan politik lain yang akan ditempuh.
Maula Akbar menyampaikan rencana karier politiknya itu kepada Purwanto, kawan karib ayahnya, Dedi Mulyadi. Saat ini, Purwanto yang biasa disapa Bos Ipung itu adalah Kadis Pendidikan Purwakarta.
“Nyalon?” tanya Bos Ipung di kanal Youtube Purwanto Channel yang tayang 10 Januari 2023 lalu, dikutip Suara Denpasar, Sabtu (11/2/2023).
“Insyaallah,” jawab Maula Akbar.
“Nyalon naon (apa),” tanya Purwanto.
“Nyalon anggota DPR,” tegas kakak dari Yudistira dan Nyi Hyang Sukma ini.
“DPRD kabupaten, DPRD provinsi atau DPR RI?” tanya Bos Ipung lagi.
“(DPRD) Provinsi (Jawa Barat),” tandas pria yang kini baru berusia 23 tahun lebih 3 bulan ini.
Ditanya apakah akan mencalonkan diri sebagai calon bupati Purwakarta, Maula Akbar memang tidak menjawab tegas. Dia tidak menyinggung soal batasan usia yang kemungkinan tidak memenuhi syarat.
“Gimana takdirnya,” jelas mahasiswa semester akhir di Jurusan Ilmu Politik FISIPOL Universitas Padjadjaran ini.
Bahkan, Maula Akbar mengaku sudah mengikuti pendidikan politik (Dikpol) selama tiga hari yang diadakan DPD Partai Golkar Jawa Barat. Dikpol ini untuk persiapan sebagai caleg Golkar. (*)