Suara Denpasar - Baru-baru ini muncul kabar tentang seorang bandar judi, yang telah menjadi ustadz karena kajian aa Gym.
Pemuda bernama Dennis Lim itu tengah menjadi perbincangan publik, setelah belajar agama di Daarut Tauhid dan berdakwah.
Wajahnya kini sering hadir menghiasi televisi dan Podcast-podcast, salah satunya Podcast Deni Sumargo.
Ia juga hadir di acara talk show yang dibawakan Raffi Ahmad dan Irfan Hakim, bersama istrinya.
Baca Juga:Bayar Rp3.500 untuk Lewat Skywalk Kebayoran Lama adalah Kesalahan, Transjakarta Kena Omel
Sultan Andara bahkan akan mengundang ustadz keturunan Tionghoa berparas menawan itu ke Andara.
Seperti apa perjalanan hijrah Dennis Lim yang katanya pernah berprofesi sebagai bandar judi?
Dikutip dari Podcast Deni Sumargo bahwa Dennis Lim merupakan seorang sulung dengan tiga adik.
Saat ayahnya bangkrut, ia harus menjadi tulang punggung keluarga.
Ia pun mendapatkan kesempatan untuk bekerja di sebuah Kasino sebagai IT, di Thailand.
Baca Juga:5 Fakta Menarik Jelang Duel Salernitana vs Juventus di Liga Italia
Dua tahun menjadi IT, ide kreatifnya muncul, iapun membuat Kasinonya sendiri dan sukses.
Di tengah hiruk pikuk kehidupan dengan finansial yang sudah membaik, ia pun menemukan kegalauan.
Karena teman-teman sesama bandar judinya mengatakan bahwa mereka selalu merasa stres, begitupun yang dialaminya.
Berkaca dari lingkungan, ia pun Allah tunjukkan satu video kajian aa Gym yang mengatakan bahwa jangan kalah sama janin.
Uniknya, ia melihat kajian di meja judi, di tengah teman-temannya yang sedang bertarung.
Sambil menanti pemenangnya, Dennis Lim yang kalah duluan di meja itu diceritakan tentang rezeki seorang janin.
Ia menceritakan kisah yang diceritakan aa Gym dalam kajiannya kepada Deni Sumargo, hingga berani pulang dan meninggalkan hartanya di Thailand.
"Gak punya cukup nyali untuk meninggalkan kegelimangan harta di sana," ungkapnya.
"Sampai akhirnya Allah tampar melalui nasehat aa Gym," lanjutnya.
Dennis Lim yang telah menikah dengan sesama santri aa Gym itu, kini menjalani hidupnya sebagai pendakwah.
Ia rela untuk diundang kemana saja, selagi dapat menyebarkan Islam dan kebaikan di sana.
Termasuk mengajak umat untuk hijrah, sebagaimana diri dan istrinya kini. (Rizal/*)