Suara Denpasar - Total korban tewas akibat bom bunuh diri yang dilakukan pada sebuah masjid di kompleks polisi, Peshawar, Pakistan, pada Senin, 30 Januari 2023 bertambah menjadi 100 orang.
Sebagian besar korban tewas merupakan aparat kepolisian. Insiden bom bunuh diri itu terjadi pada Senin sore saat sekitar 400 personel kepolisian tengah melaksanakan shalat Ashar.
“Kami yang berada di garis depan mengambil tindakan terhadap kelompok militan dan itulah mengapa kami menjadi sasaran bom bunuh diri. Tujuannya adalah untuk melemahkan semangat kami sebagai sebuah kekuatan kepolisian,” ucap Kepala Kepolisian Peshawar, Ijaz Khan kepada AFP pada Selasa, 31 Januari 2023.
Polisi menduga sebanyak 12 kilogram bahan peledak digunakan pelaku bom bunuh diri tersebut.
Baca Juga:Rekam Jejak Ferdinand Hutahaean, Diam-diam Gabung Partai Gerindra Sejak Januari 2023
Selain menyebabkan korban tewas, serangan mematikan di Pakistan itu juga menyebabkan sebanyak 217 orang terluka.
Seorang petugas polisi yang selamat dari ledakan tersebut, Nasarullah Khan mengatakan bahwa ia melihat “semburan api yang sangat besar” sebelum dikelilingi oleh gumpalan debu hitam.
Nasarullah Khan juga mengatakan kakinya patah akibat dari ledakan itu dan dia terjebak di reruntuhan bangunan selama tiga jam.
“Langit-langit runtuh, ruang di antara langit-langit dan dinding adalah tempat saya berhasil bertahan hidup,” ucap Nasarullah.
Hingga saat ini, pelaku bom bunuh diri itu masih misterius.
Baca Juga:Perpustakaan Modern Lampung, Gedung Megah yang Bikin Baca Buku Makin Betah
Meski sebelumnya, petinggi kelompok militan Taliban Pakistan atau Tehreek-e-Taliban (TTP), Sarbakaf Mohmand dan Omar Mukaram Khurasani, mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Kedua petinggi kelompok itu mengatakan bom bunuh diri yang dilakukan tersebut merupakan balas dendam atas kematian pentolan TTP, Khalid Khorasani pada tahun lalu.
Namun tidak selang lama, juru bicara TTP, Muhammad Khorasani menegaskan kelompoknya tidak ada kaitannya dengan serangan ke masjid tersebut.
“Mengenai insiden di Peshawar, kami menganggap perlu mengklarifikasi bahwa Tehreek-e-Taliban Pakistan tidak ada hubungannya atas insiden tersebut,” kata Khorasani dalam sebuah pernyataan. (*/Dinda)