Suara Denpasar - Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara mendapat apresiasi dari Menteri Perdagangan Republik Indonesia DR. (H.C) H. Zulkifli Hasan, S.E., M.H.
Apresiasi itu disampaikan Zulhas (Zulkifli Hasan) saat melakukan kunjungan kerja (Kunker) di Perumda Pasar Sewakadarma Kota Denpasar Unit Pasar Kereneng, Denpasar-Bali, pada Sabtu, (4/2/2022) lalu.
Kunjungan itu bertujuan untuk memastikan harga dan persediaan bahan pokok makan stabil. Usai melakukan observasi dan berinteraksi langsung dengan para pedagang di pasar Kereneng, Zulhas mengatakan harga dan persediaan masih tergolong stabil.
Terutama terakit Minyakita, stabil yang dimaksud Zulhas karena di tengah kurangnya persediaan Minyakita, harga di pasar-pasar di Denpasar masih berkisar 16 ribuan dari harga yang sebenarnya adalah 14 ribu.
Baca Juga:Sadis! Bruno Fernandes Mutilasi Pacar, Potongan Tubuh Dijadikan Makanan Anjing
Menurut Zulhas stabilnya harga dan persediaan bahan pokok makan itu tidak terlepas dari monitoring Pemerintahan Kota Denpasar.
"Di sini harganya masih stabil, karena Pak Walinya ini tiap hari monitor harga-harga. Kalau harganya naik dibantu ongkosnya, kalau naik lagi kadang-kadang disubsidi harganya, makanya di sini harganya stabil," ucap Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan atau yang akrab dipanggil Zulhas itu.
Atas penemuannya itu, Zulhas memberi apresiasi kepada Wali Kota Denpasar. Dia mengatakan I Gusti Ngurah Jaya Negara merupakan Wali Kota yang tanggap sehingga ia jadikan contoh atau diceritakan dimana-mana.
"Pak Walikota Denpasar ini selalu saya ceritakan dimana-mana, Walikota yang tanggap. Di Jawa saya ceritakan, di Sumatera saya ceritakan." imbuhnya.
Dikesempatan yang sama, Wali Kota Denpasar mengaku telah menyampaikan beberapa keluhan kepada Menteri Perdagangan terutama tentang kurangnya suplai minyak curah atau Minyakita ke Kota Denpasar.
Baca Juga:Bobotoh Akui Kekurangan Persib dari Bali United, Modal Kuat Patahkan Rekor Luis Milla?
"Dengan adanya kekurangan Minyakita itu ya kita sampaikan betul memang pasokan yang realnya biasanya 300 ribu ton per bulan itu mulai berkurang sehingga terjadi harga yang tidak sama, tadi syukurnya di sini 16 ribu semua, ternyata di luar ada yang 18 ribu.
Makanya kita mengusulkan ke Kementrian biar stok dan arah pendistribusiannya jelas, karena kekurangan stok makanya agak kesulitan mengatur harga Minyakita," kata Jaya Negara.
Sementara itu, Kelangkaan Minyakita itu menurut Zulhas disebabkan oleh besarnya konsumen peminat minyak goreng kemasan sederhana tersebut. Sehingga, pemerintah akan terus menambah stok Minyakita dari 300 ribu ton per bulan menjadi 450 ribu ton per bulan.
Lebih lanjut kata Zulhas, saat ini pemerintah melalui Kemendag akan mengurangi pasokan Minyakita untuk ritel modern dan mengalihkannya ke pasar rakyat atau pasar tradisional yang langsung bersentuhan dengan masyarakat kecil. (*/Dinda)