Suara Denpasar – Unggahan sepihak oleh PSS Sleman atas tuduhan rasisme yang dilakukan pemain PS Barito Putera menyulut emosi beberapa pihak.
Bagaimana tidak, dalam laga kontra PS Barito Putera, Rivaldo Ferre dihukum kartu merah setelah memukul bagian wajah Bayu Pradana.
Setelahnya, PSS Sleman melalui video Rivaldo Ferre menyampaikan permohonan maaf atas tindakan yang dilakukan.
Namun dikatakannya tindakan itu dilakukan karena perkataan rasis yang diterimanya dari pemain PS Barito Putera.
"Saya mendapatkan perkataan rasis yang membuat saya menjadi emosi dan lepas kontrol,” katanya Rivaldo Ferre dalam video akun resmi PSS Sleman.
Sontak saja, pernyataa sepihak itu membuat PS Barito Putera tak terima dan membuat video balasan dan menyatakan tuduhan rasis itu tidak benar
Bayu Pradana sebagai pemain yang dituduhkan menyampaikan kalimat rasis kepada Rivaldo Ferre memberikan bantahan.
Kata dia, ia hanya bertanya kepada pemain PSS Sleman itu atas tindakan yang membahayakan dirinya dalam laga tersebut kepada Ferre
"Saya berani mempertaruhkan karir sepakbola profesional saya jika saya terbukti melakukan tindakan dan ucapan yang bersifat Rasis," ucap Bayu Pradana dilansir dari akun resmi Barito Putera.
Semenara itu, sang kiper Joko Ribowo dalam unggahan instagram pribadinya, mengatakan perlu dilakukan kroscek terlebih dahuliu sebelum menyampaikan suatu informasi yang melibatkan pemain lainnya.
Eks PSIS Semarang itu sepakat jika rasisme dapat memicu kebencian kemarahan, dan rasa malu, sehingga hal tersebut mengganggu hubungan baik kita sesama manusia.
Untuk itu, kata dia, perlu kroscek terlebih dahulu sebelum diunggah ke media sosial. Sebab informasi apapu itu akan cepat menyebar, baik berita baik ataupun buruk.
“Ketika ada dua elemen bergumen alangkah baiknya kita sebagai penengah bisa kroscek terlebih dahulu di antara kedua pihak atau pihak pihak lain yang terlibat juga, tidak terburu buru meng UP karena pembenaran salah satu pihak,” tegas Joko Ribowo.
"Dengan situasi sepakbola yang sekarang kita sama sama tau ini, kami harap semua element tidak mudah terpancing karena media sosial," tegasnya lagi*