Scroll untuk membaca artikel
Jum'at, 03 Februari 2023 | 17:45 WIB

Wayang Kulit Jadi Simbol Kedekatan Indonesia-Jepang

Gusti Ari
Wayang Kulit Jadi Simbol Kedekatan Indonesia-Jepang
Wayang Kulit Jadi Simbol Kedekatan Indonesia-Jepang (Kemdikbud)

Suara Denpasar - Kedutaan Besar RI (KBRI) bersama dengan Persatuan Pelajar Indonesian (PPI) Hamamatsu dan Shizouka serta Lembaga Persahabatan Indonesia Hamamatsu (LPIH) telah menggelar perhelatan budaya yang bertajuk, Indonesia Japan Friendship Day (IJFD), pada Sabtu (28/1).

Bertempat di Gedung Synthesis and Industry Exhibition Pavilion (SANTEN) di Kota Hamamatsu.

Pagelaran budaya ini diselenggarakan untuk merayakan hubungan Indonesia dan Jepang yang ke-65 tahun. Acara inipun menjadi yang paling dinanti sepanjang tahun 2023.

Acara ini dibuka oleh Wakil Kepala Perwakilan RI Tokyo, John Tjahjanto Boestami, dan dihadiri juga oleh Walikota Hamamatsu, Yoshitomo Suzuki.

Baca Juga:Efek Instan Marselino Ferdinan, Followers KMSK Deinze Melonjak Drastis

Dalam sambutannya kedua perwakilan negara berharap acara IJFD ini bisa memperkuat hubungan diplomatic antara Indonesia dan Jepang.

“Program IJFD ini akan dilaksanakan di belasan kota di Jepang, dan akan melibatkan masyarakat Indonesia dan Jepang dalam pelaksanaannya. Jadi, harapannya kegiata ini dapat dinikmati masyarakat khususnya bagi kedua negara untuk semakin memperkuat hubungan Indonesia dan Jepang di masa-masa yang akan datang,” terang John T. Boestami yang diamini oleh Walikota Suzuki. Dikutip dari situs resmi Kemdikbud pada Kamis (2/2).

Dalam acara IJFD ini mengikutsertakan partisipasi seniman Indonesia dan Jepang, yang berasal dari PPI (Hamamatsu dan Shizuoka), LPIH, serta Shizuoka University of Art and Culture (SUAC). Beberapa seni tradisional Indonesia turut ditampilkan, seperti Tari Piring (Sumatra Barat), Permainan Angklung, Tari Lengser (Jawa Barat), Tari Bajidor Kahot (Jawa Barat), dan Wayan Kulit Bali. 

Untuk pementasan Wayang Kulit Bali yang menjadi dalang adalah Hideharu Umeda dari SUAC yang dibantu oleh 4 orang asistennya. Tenyata pementasan ini banyak menyedot perhatian penonton dari Jepang, yang memadati ruangan.

Banyak penonton yang mendekat ke layar wayang kulit dan menonton dari belakang untuk melihat dinamika gerakan tangan Umeda saat memainkan wayanh kulit. Pelibatan guru besar dari sebuah perguruan tinggi Jepang ini, diharapkan menjadi pelecut untuk generasi muda Indonesia agar lebih mencintai kebudayaan bangsa yanh beragam. 

Baca Juga:Usul Penghapusan Pilgub, Cak Imin: Anggarannya untuk Pilkada Besar, Berantemnya Panjang

“Permainan dalang Prof. Umeda yang demikian menarik merupakan bukti kecintaan mendalam beliau terhadap salah satu budaya Indonesia. Kita berharap para anggota PPI yang merupakan generasi muda dapat mengambil teladan baik dan dapat membakar semangat pelestarian terhadap budaya, karena merekalah yang akan menjadi pewaris dan memajukan Indonesia nantinya,” tegas Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud), Yusli Wardiatno selaku Koordinator Pelaksana Festival.

Selain pentas kesenian adapula bazar makanan dan produk Indonesia. Berbagai makanan yang telah dikenal masyarakat Jepang pun disediakan. Festival seperti ini sudah sangat dirindukan, karena selama 3 tahun tidak dapat dihelat dikarenakan adanya pandemi covid-19, sehingga perhelatan kali ini mendapatkan animo yang sangat besar.

Dalam kesempatan kali inipun Atdikbud, Yusril, memberikan buku pembelajaran bahasa Indonesia berjudul "Rona Pesona Indonesia" karya diaspora bernama Imelda Coutrier kepada pengurus LPIH untuk dijadikan buku teks bagi masyarakat Jepang yang ingin belajar Bahasa Indonesia. (*/Dinda)

Berita Terkait

Tag

terpopuler

News

Terkini

Loading...
Load More
Ikuti Kami

Dapatkan informasi terkini dan terbaru yang dikirimkan langsung ke Inbox anda