Suara Denpasar - Perjuangan hidup Mak Unih membuat Dedi Mulyadi begitu terenyuh. Nenek tua yang badannya sudah bungkuk itu tetap berusaha bekerja, meski hanya berjualan remahan simping.
Simping adalah panganan khas Purwakarta yang berbahan dasar tepung beras. Nah, remahan sisa membuat simping itu yang dijual oleh Mak Unih. Per plastik hanya mendapat untung seribu rupiah.
Melihat nenek sepuh dengan tubuh yang sudah bungkuk itu harus keliling berjualan remahan simping.
Kang Dedi pun terpanggil untuk membantu. Dia pun berinisiatif mengantar Mak Unih untuk kembali pulang ke kediamannya.
Baca Juga:Kang Dedi Kaget: Bener-bener Tenaga Kuda, Malam Pertama 12 Ronde
Kata Mak Unih, suaminya bernama Ujang. Kediamannya berada di wilayah Kerja Mekar.
"Cikuda wilayahnya," kata Mak Unih sembari menjelaskan kepada mantan bupati Purwakarta dua periode petunjuk arahnya adalah penjual galon.
"Di mana penjual galon," tanya Kang Dedi yang mengaku bernama Haji Udin saat bertanya kepada warga.
Sesat kemudian, Kang Dedi dan Mak Unih tiba di rumah sederhana yang menjadi tempat tinggalnya.
Pada kesempatan itu Kang Dedi mengeluarkan lembaran ratusan ribu rupiah untuk membantu Mak Unih.
Baca Juga:Fitra Masih Siap "Tempur", Kang Dedi Bawa ke Kantor Desa untuk Jalani Hukuman
Wanita tua itu tak percaya diberikan segepok uang oleh pria yang baru dikenalnya. Sambil terduduk, Mak Unih setengah tak percaya mendapat uang yang terbilang banyak tersebut. ***